"Beberapa kasus bangkit lagi di beberapa negara ketika mereka membuka kembali ekonomi dan komunitas mereka," kata Ghebreyesus
"Banyak orang masih rentan. Virus ini memiliki banyak ruang untuk bergerak, dan gejalanya selalu bertambah dengan hal-hal yang di luar dugaan."
Sebelumnya, sejumlah negara mengalami serangan gelombangdua Covid-19. Sebut saja Korea Selatan, China dan Amerika Serikat (AS).
Tak ketinggalan kota suci Betlehem juga mengalami gelombang kedua Covid-19. Gubernur Betlehem mengumumkan penutupan sementara kota di Palestina itu untuk menahan penyebaran virus corona, setelah peningkatan tajam infeksi di Tepi Barat.
"Penutupan 48 jam akan dimulai Senin (29/06/20) mulai pukul 6:00 pagi (0300 GMT)," kata gubernur Kamil Hmeid dalam sebuah pernyataan dikutip dari Times of Israel.
Penutupan itu muncul setelah kota Hebron dan Nablus di Tepi Barat ditutup pekan lalu, masing-masing selama lima hari dan 48 jam. Kedua kota, di samping Betlehem, telah mencatat lonjakan besar dalam kasus virus corona baru.
Baca Juga: Wabah Virus Corona Belum Berakhir, Ini 5 Kesalahan yang Bisa Bikin Tertular
Baca Juga: 'Bos' WHO Dikabarkan Tiba-tiba Minta Maaf Soal Covid-19, Ada Apa?
Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina mengumumkan 67 kasus Covid-19 pada hari Sabtu. Sekitar yang 33 di antaranya berada di distrik Betlehem.
Source | : | CNCB,Times of Israel |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar