Baca Juga: Hari Buah Internasional, Ketahui Pentingnya Mengonsumsi Buah Bagi Kesehatan
"Jika ini berhasil dan diluncurkan dalam skala yang kami harapkan, kami dapat mencegah sejumlah besar kerusakan terjadi," ujar dia.
Ia meyakinkan bahwa vaksin tersebut masih berada dalam jalur untuk memenuhi tujuan memproduksi 100 juta dosis pada akhir tahun dan 1,2 miliar dosis lain pada 2021.
"Tujuan yang kami tetapkan adalah mendistribusikan jutaan dosis vaksin pada tahun 2020 dan melaksanakannya, tentu saja, berarti semuanya harus berjalan dengan baik," ujar Dormitzer.
Akhir bulan ini, perusahaan farmasi yang sedang mengembangkan vaksin bersama dengan mitra Jerman BioNTech, akan menguji 30.000 lebih sukarelawan dalam fase percobaan berikutnya.
Baca Juga: Setelah Masuk Zona Hitam, Risma Bahas Cara Kurangi Tingkat Kematian Pasien Covid-19 di Surabaya
Melansir Stat News, vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech memacu respons kekebalan pada pasien yang sehat, tetapi juga menyebabkan demam dan efek samping lainnya, terutama pada dosis yang lebih tinggi.
"Kami sedang menguji kandidat lain. Namun, apa yang dapat kami katakan pada titik ini adalah ada kandidat yang layak berdasarkan pada imunogenisitas dan data keselamatan yang dapat ditoleransi lebih awal," ujar Dormitzer.
Lebih dari 50 persen pasien yang menerima salah satu dari dosis tersebut melaporkan beberapa jenis efek samping termasuk demam dan gangguan tidur. Tak satu pun dari efek samping ini yang dianggap serius.
Baca Juga: Menuai Kritik Pedas, Menteri Kesehatan Selandia Baru Mengundurkan Diri
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar