GridHEALTH.id - Zaskia Adya Mecca Jawab Pertanyaan WargaNet Prihal Rambut Bhai Kaba; Pendek Terus Karena Ada Hubungannya denngan Lidahnya
WargaNet Penasaran pada rambut Bhai Kaba yang sedari bayi segitu saja hingga saat ini.
Dijawab Zaskia Adya Mecca ada hubungannya dengan rambutnya.
Dimana hubungannya dan kok bisa?
Kondisi ini pun tidak diketahui Zaskia Adya Mecca tanpa sebab.
Menurut Zaskia Adya Mecca putranya yang bernama Bhai Kaba menginap salah satu jenis penyakit imun.
Menurut Zaskia Adya Mecca, melansir GridFame.id (2 Juli 2020) yang sedang menanti kelahiran anak kelimanya, kalau rambut Bhai Kaba lebih dari 3cm, akan penuh jerawat di kepala digaruk terus sampai luka.
Badan hingga kakinya pun bisa penuh luka.
Sampai akhirnya sekarang Bhai Kaba harus selalu menggunakan sabun dan shampoo khusus hyporalergenic.
Tahu dong, shampo tersebut harganya bukan main mahalnya.
Baca Juga: Wanita Jangan Takut Lagi Pasang Alat Kontrasepsi Spiral di Masa Pandemi, Ini Kata Kepala BKKBN
Baca Juga: Menteri Kesehatan di 5 Negara Ini Pilih Mengundurkan Diri di Tengah Pandemi Covid-19
Tidak terlpas dari itu, anak ketiganya, Bhai Kaba Bramantyo pun mempunyai masalah dengan lidahnya.
Lewat unggahan di Instagramnya, Kamis (2/7/2020), perempuan 32 tahun ini membagikan potret putranya.
Ia membagikan info penting yang didapatnya dari salah seorang dokter gigi yang ditemuinya.
Tak diketahui Zaskia sebelumnya, ternyata Kaba selama ini memiliki masalah yang disebut dengan geographic tongue.
Baca Juga: Perlu Diketahui, Orang Berkulit Gelap Butuh Lebih Banyak Terkena Sinar Matahari saat Berjemur
Geographic tongue adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada lidah, ketika lidah terasa halus, berwarna merah dan berbentuk seperti pulau-pulau atau gambar geografis pada peta.
Mengutip dari Webmd, kondisi ini biasanya terjadi di bagian atas dan samping lidah.
Bercak putih seperti peta ini pun bisa muncul dan menghilang dengan sendirinya.
Baca Juga: Perlu Diketahui, Orang Berkulit Gelap Butuh Lebih Banyak Terkena Sinar Matahari saat Berjemur
Baca Juga: Dokter Reisa Brotoasmoro Jawab Kritik Soal Endorser di Media Sosial
"Mau sharing soal aba dan penting nihh!! Semalem @zoemonicakj main ke rumah, lagi ngobrol2 karna tantemon dokter gigi, baru tau kalo aba punya problem yang namanya geographic tongue.. ayooo ada yang tau ga apa itu?! (Browsing ya!)," terang Zaskia.
Meski begitu, Zaskia ternyata justru senang mendapati kelainan yang terjadi pada anaknya itu.
Pasalnya, setelah lebih dari 4 tahun, ia akhirnya tahu apa yang terjadi pada Kaba.
"Setelah 4tahun 4bulan hidupnya seneng banget akhirnya ku bisa tau apa masalah yang membuat lidahnya aba suka berbentuk peta! Itu terjadi setiap imun tubuhnya mulai menurun.. kaya signal “hei badan mulai kecapean!ayo istirahat,minum banyak air putih buah juga sayur!” ," ungkapnya."Dulu kalo kita abaikan berujung sakit, sekarang seneng jadi da paham signal pertama dia drop bisa dilihat dr lidahnya.. cuma emang ga bole stress dikit juga pasti muncul lagi," tambahnya.
Baca Juga: Gila, Remaja AS Bikin Pesta Covid-19, yang Pertama Tertular Malah Dapat Hadiah!
Baca Juga: Klaster Baru dari Pabrik Kembali Muncul, Kali Ini di Perusahaan Multinasional Unilever
Selain itu, munculnya kondisi ini juga bisa jadi pertanda bahwa Kaba akan mengalami drop, sehingga Zaskia bisa mencegahnya sebelum jatuh sakit.
Mengenai hal ini, satu hal yang harus kita ketahui, melansir Global Journal of Health Science (September 2015) yang dipublish di ncbi.nlm.nih.gov, Geographic tongue adalah lesi jinak pada dorsum dan batas lidah yang terkadang menyebabkan rasa sakit dan sensasi terbakar.
Lesi ini ditandai dengan area eritematosa dengan tepi terlipat putih atau kuning.
Faktor predisposisi dari lesi ini termasuk faktor keturunan, alergi, psoriasis, stres, lidah pecah-pecah dan konsumsi beberapa makanan.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh, Tetapi Tiba-tiba Terserang Penyakit Aneh
Baca Juga: Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh, Tetapi Tiba-tiba Terserang Penyakit Aneh
Dari hasil penelitian Canadian Center of Science and Education (publish September 2015) pada siswa berusia 7-18 tahun di Kermanshah, Iran, yang dilakukan di tiga sekolah dengan menggunakan metode multi-stage random cluster sampling, didapatkan hasil;
Dari total 3600 siswa diperiksa (1800 perempuan dan 1800 laki-laki). Data demografis dan hasil pemeriksaan dicatat dalam kuesioner. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Geographic tongue dianalisis oleh perangkat lunak SPSS-20 dan uji Chi-square.
* Prevalensi lidah geografis adalah 7,86% (283 individu).
* Insiden lesi ini secara signifikan lebih tinggi pada pria dibandingkan pada wanita (p <0,01).
Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Virus Flu Babi G4, Ternyata Tak Perlu Dikhawatirkan
* Tidak ada hubungan antara Geographic tongue dan psoriasis atau lidah pecah-pecah.
* Rasa sakit dan ketidaknyamanan selama makan lebih lazim pada mereka yang mengalami geografis tounge, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi ini (p <0,02).
* Prevalensi lidah geografis di antara populasi yang diteliti adalah 7,86%, dan prevalensi lidah geografis pada siswa pria lebih tinggi daripada pada siswa wanita.
Baca Juga: Pemindahan Pasien Covid-19 Surabaya ke Pulau Galang Diapresiasi Gubernur Khofifah, Namun ada Tapinya
Sedangkan pada Bhai Kaba, "Jadi ini salah satu sakit imun.. makanya kenapa pada suka nanya rambut aba knp botak mulu dari bayi? Krn salah satu efek sensitif tubuhnya, kalau rambut lbh dr 3cm akan penuh jerawat dikepala digaruk terus sampai luka, badan kakinya pun penuh luka krn selalu ada aja gatel dll, sampai akhirnya skr dia hrs selalu pakai sabun dan shampoo khusus hyperalergenic yang mayan mahal harganya ????????Tapi semalam mulai dapet pencerahan! Makasih @zoemonicakj sayang!! Pentingnya silaturahmi yaaaaa ????????Ada ga yang sama kaya aba?! Sengaja ku share krn ilmu baru nih buat ku! Semoga manfaat!!!" pungkasnya.
Jadi, Zaskia senang bukan karena anaknya punya kelainan.
Tetapi karena ia tahu apa yang harus ia lakukan ketika anaknya mengalami hal itu lagi nantinya.(*)
Baca Juga: IndonesiaTerhubung.id, Solusi Selalu Terhubung di Era New Normal!
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | Instagram,ncbi.nlm.nih.gov,gridfame.id,Global Journal of Health Science |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar