GridHEALTH.id - Fisioterapi identik dengan penyakit kronis pada lansia, maupun orang yang sedang belajar berjalan setelah mengalami kecelakaan.
Padahal fisioterapi bukan hanya terkait dengan kondisi itu saja, tetapi fisioterapi merupakan salah satu jenis perawatan yang bertujuan untuk membantu seseorang agar fungsi gerakan bagian tubuh kembali normal.
Misalnya, sesorang yang mengalami cedera, kecelakaan, akibat sakit tertentu, dan lainnya.
Baca Juga: Aneka Penyebab Bangun Tidur Leher Terasa Sakit, Salah Bantal Salah Satunya
Tak hanya lansia saja, orang yang masih muda dan produktif juga dapat memanfaatkan fisioterapi untuk membuat tubuh menjadi sehat.
Seperti, jika kita tidak dapat bergerak dengan sempurna, pinggang terasa sakit, leher kaku, atau ada gangguan bergerak lainnya, maka kita bisa membutuhkan bantuan fisioterapi.
Baca Juga: Bahu dan Leher Sering Kaku, Risiko Menderita Frozen Shoulder
Di masa pandemi Covid-19 ini, perawatan fisioterapi berisiko terhadap penyebaran virus corona.
Hal ini dikarenakan perawatannya yang membutuhkan kontak fisik dari seorang fisioterapis dengan pasiennya.
Seorang Penyelia Fisioterapi Rumah Sakit (RS) Husada, Jakarta Pusat, Yudi Cerly mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 praktik fisioterapi di RS Husada mengalami penurunan jumlah pasien.
Menurutnya, hal itu terjadi dikarenakan ketakutan pasien untuk berpergian khususnya ke rumah sakit.
"Selama pandemi kondisi pasien menurun karena pasien takut ke rumah sakit, jadi dia [pasien] berusaha untuk menghindari, kalau tidak sakit sekali, dia [pasien] tidak akan datang ke rumah sakit." kata Yudi Cerly, seperti ditemui GridHEALTH.id, Selasa (30/6/2020).
Baca Juga: Selama Wabah Virus Corona Tunda ke Rumah Sakit Untuk ke 11 Spesialis Berikut, Kecuali ....
"Tapi pasien yang ditanganin tetap ada, walaupun jumlahnya menurun drastis, penyebabnya itu karena dia [pasien] takut ke rumah sakit." tambahnya.
Wanita yang telah bekerja di RS Husada selama 23 tahun itu mengatakan, di masa normal sebelum adanya pandemi Covid-19, pasien fisioterapi mencapai 50 sampai 60 pasien.
Baca Juga: Parno Akan Adanya Penularan Virus Corona? Ini Bedanya Sakit Kepala Migrain dengan Covid-19
"Biasanya kita melayani pasien kalau normal sehari itu bisa mencapai 50 sampai 60 pasien. Karena kondisi Covid ini paling sehari cuma 10 pasien. Itu malah bagus, kadang-kadang malah kita sama sekali zonk gak ada pasien. Selanjutnya paling ada cuma satu dua tiga." kata dia.
Meski begitu, di masa new normal ini, Yudi mengatakan ada kenaikan jumlah pasien fisioterapi di tempatnya bekerja.
"Tapi kondisi setelah new normal ini lumayan jumlah pasien sudah mencapai di atas 10." ujar dia.
Baca Juga: IndonesiaTerhubung.id, Solusi Selalu Terhubung di Era New Normal!
Namun, di masa pandemi Covid-19 ini, Yudi mengatakan pelayanan fisioterapi di RS Husada hanya melayani kapasitas fisik dan tidak menerima pasien dengan perawatan pernapasan.
"Untuk sementara ini, fisioterapi biasanya kapasitas fisik ya, jadi kapasitas fisik dengan kemampuan fungsional, misalnya nyeri lutut, nyeri pinggang, pasien stroke." paparnya.
Baca Juga: Nyeri Punggung Ganggu Aktivitas, Ini Tips Untuk Mengatasinya
"Untuk pasien pernapasan sementara kita tidak terima karena berhubungan dengan uap, uap itu berhubungan dengan THT, jadi sementara kita tidak terima yang aerosol. Jadi kita cuma terima yang musculoskeletal saja, yang untuk aktivitas fisik dan kemampuan fungsional." katanya.
Terkait hal ini, di awal kemunculan wabah virus corona di Indonesia, Pengurus Pusat Ikatan Fisioterapi (PP-IFI) telah mengeluarkan mengeluarkan Prosedur Keamanan Pelayanan Fisioterapi Selama Masa Pandemi Covid-19, sebagai acuan penggunaan penggunaan APD dan prosedur kemanan pelayanan saat menjalankan tugas profesi.
Dalam pedoman itu dibuat untuk menghadapi, mencegah penyebaran Covid-19 bagi fisioterapis di fasilitas pelayanan kesehatan.
Adapun pedoman tersebut meliputi:
- Menjaga kebersihan tangan
- Tidak menyentuh hidung, mulut, dan wajah
- Menggunakan APD
Baca Juga: Berkah Pandemi Covid-19, Hazmat Karya Anak Bangsa Indonesia Lolos Standar Internasional
- Desinfeksi peralatan
- Perlindungan lainnya, seperti menyediakan hand sanitizer, menyarankan pasien untuk latihan di rumah dengan memberikan acuan latihan dalam bentuk gambar dan video, menganjurkan social distancing, dan lain sebagainya.
Meski pihak PP-IFI mengimbau pasien untuk melakukan latihan di rumah sehingga tidak perlu sering datang ke fisioterapis saat pandemi Covid-19, namun perlu diketahui bahwa pelayanan fisioterapi di rumah sakit berjalan sesuai protokol kesehatan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar