Para peneliti dari University of Tsukuba, Jepang menemukan bahwa banyak orang yang melaporkan wajah memerah parah, jantung berdebar-debar, mual dan muntah saat minum alkohol juga mengonsumsi durian.
Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa durian mengandung senyawa sulfur yang disebut diethyl disulfide.
Senyawa ini diduga menghambat metabolisme alkohol dalam tubuh.
Tanpa membiarkan proses penguraian alkohol terjadi dalam tubuh, kita membiarkan asetaldehida beracun mengalir ke aliran darah.
Hal inilah yang menimbulkan gejala mabuk dan membuat merasa 10 kali lebih buruk.
Tak hanya itu, ketika seseorang mengonsumsi alkohol, etanol dari minuman itu berubah menjadi racun di hati oleh "enzim jahat" yang disebut alcohol dehydrogenase.
Namun, "enzim yang baik" yang disebut aldehyde dehydrogenase kemudian akan mengubah racun itu menjadi bentuk yang lebih tidak berbahaya seperti asam lemak atau karbon dioksida.
Source | : | Kompas.com,ncbi |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar