Seperti diketahui, masa pandemi Covid-19 ini memang membuat sebagian orang merasakan kesulitan ekonomi.
Bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, sebagian orang juga merasa sangat kesulitan.
Tak hanya itu, tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) pun membuat masyarakat semakin resah dan mengalami depresi.
Berdasarkan Mayo Clinic, pandemi Covid-19 ini memang mebuat sebagian besar warga dunia merasakan stres dan depresi.
Jutaan orang di seluruh dunia mengatasi kehilangan pekerjaan yang disebabkan oleh pandemi penyakit Covid-19.
Entah itu sementara atau permanen, pengangguran dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan tantangan kesehatan mental lainnya.
Baca Juga: Cegah Stunting, Sakatonik ABC Berikan Dukungan Nutrisi pada Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Ketidakpastian yang terkait dengan pandemi Covid-19 hanya menambah kecemasan.
Dampaknya, kesehatan seseorang bisa jadi akan menurun seiring berjalannya waktu, seperti kehilangan nafsu makan, gangguan metabolisme, gangguan jantung, bahkan parahnya dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental parah.
Source | : | Kompas.com,Instagram,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar