GridHEALTH.id - Semua pakai kesehatan sering mendengungkan, makanan yang digoreng buruk bagi kesehatankarena tinggi lemak, kalori, dan sering kali garam.
Beberapa penelitian telah mengaitkan makanan goreng dengan obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, yang selanjutnya dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang serius seperti penyakit jantung dan diabetes.
Sebuah penelitian di Inggris pada 2017 yang dimuat di Medical Daily mengungkapkan bahwa makan kentang goreng dapat meningkatkan risiko kematian. Ditemukan bahwa orang yang suka makan kentang goreng berisiko dua kali lebih cepat pada kematian dini.
Penyebab utamanya adalah minyak tidak sehat yang digunakan untuk menggoreng kentang serta garam yang ditambahkan dalam jumlah tinggi. Padahal ada minyak paling sehat untuk menggoreng.
Proses penggorengan dapat mengubah kualitas dan meningkatkan kandungan kalori makanan. Sebagian besar restoran cepat saji menggunakan minyak terhidrogenasi, yang tinggi lemak trans, untuk menggoreng makanan karena meningkatkan rasa.
Tetapi minyak ini tidak baik untuk kesehatan kita. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Sehat dan Aman Makan Gorengan Tanpa Khawatir Radang Tenggorokan, Begini Kiatnya
Baca Juga: Risma Tidak Main-main, Kali Ini yang Melanggar Aturan Covid-19 Dimasukkan ke Kandang Harimau
Selain itu, restoran sering menggunakan kembali minyak ini, bahkan berulangkali, membuatnya lebih buruk.
Bila minyak digunakan berulang kali dapat mengubah komposisi minyak dan menyebabkan lebih banyak minyak diserap ke dalam makanan. Ini semakin meningkatkan peluang kita memiliki kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.
Jika kita masih ingin makan makanan yang digoreng, buatlah sendiri di rumah menggunakan minyak paling sehat untuk menggoreng.
Tetapi tetap disarankan untuk membatasi asupan makanan yang digoreng karena makanan yang dimasak dengan panas sangat tinggi mungkin mengandung bahan kimia yang disebut akrilamida, yang telah ditunjukkan dalam penelitian pada hewan yang menyebabkan kanker.
Saat membuat makanan yang digoreng, gunakan minyak yang sebagian besar terdiri dari lemak jenuh dan tak jenuh tunggal. Mereka lebih stabil pada panas tinggi.
Minyak kelapa adalah salah satu minyak tersehat untuk menggoreng. Menurut para ahli, kualitas minyak kelapa tetap kurang terpengaruh bahkan setelah 8 jam penggorengan dalam yang berkelanjutan pada suhu 365 ° F (180 ° C).
Baca Juga: Viral Air Kemasan Mengandung Zat Besi, Memang Bisa? Ini Kata BPOM
Baca Juga: Seorang Dokter Bagikan Resep Bagaimana Daun Sirih Bisa Luluhkan Diabetes
Selain itu, lebih dari 90% asam lemak dalam minyak kelapa jenuh, membuatnya tahan terhadap panas. Minyak kelapa juga dapat membantu kita menghilangkan lemak perut.
Lemak hewani, seperti lemak babi, lemak sapi, ghee, dan tetesan lemak, semuanya merupakan pilihan yang baik untuk menggoreng selain minyak kelapa sebagai minyak paling sehat untuk menggoreng karena sama tingginya dengan asam lemak tak jenuh dan tak jenuh tunggal.
Minyak sehat lainnya untuk menggoreng termasuk minyak zaitun, alpukat, minyak kacang.
Sebaliknya, hindari minyak nabati yang tinggi asam lemak tak jenuh ganda untuk penggorengan dalam.
Ini termasuk minyak kedelai, minyak jagung, minyak canola, minyak biji kapas, minyak sunflower (minyak dari biji bunga matahari), minyak dedak padi, minyak biji anggur, minyak bunga matahari dan minyak wijen.
Baca Juga: WHO: Cuma Jakarta yang Penuhi Standar Minimum Tes Corona di Jawa
Baca Juga: Info Untuk Wanita, Begini Pembagian Stadium Kanker Payudara dan Cara Pengobatannya
Minyak ini dapat menghasilkan sejumlah besar asam lemak teroksidasi dan senyawa berbahaya saat terkena panas tinggi. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Medical Daily,The Health Site |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar