Dari laman Oxford University Press, ahli aerosol Lidia Morawska asal Queensland University of Technology dan Donald K. Milton University of Maryland School of Public Health menjelaskan lebih lanjut terkait bukti yang mereka temukan.
Studi yang dilakukan oleh banyak ilmuwan menunjukkan bahwa virus dapat dilepaskan ketika seseorang yang terinfeksi bernapas, berbicara, bersin hingga batuk.
Tetesan air (mikrodroplet) tersebut terbukti mengandung virus dan dapat melayang di udara.
Orang yang berjarak dekat (1-2 meter) dengan penderita berisiko terpapar mikrodroplet ini.
Ketika mikrodroplet berisi dihirup oleh orang lain atau jatuh ke permukaan benda maupun tubuh orang tersebut maka rute penularan pun dimulai.
Baca Juga: Buntut Menjamin Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19, Anggota DPRD Ini Akhirnya Diperiksa BKD
Untuk diketahui, droplet atau tetesan pernapasan berdiameter lebih dari 5-10 μm. Sedangkan inti tetesan atau aerosol berdiameter kurang dari 5μm.
Source | : | WHO,academic.oup.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar