Alpukat yang relatif tinggi lemak, yaitu sekitar 15%, dapat digunakan untuk mengisi perut lapar yang dapat bertahan tiga hingga lima jam (efektif tiga jam) tanpa adanya keinginan makan lagi.
Hal tersebut menyebabkan perasaan perut kenyang lebih lama sehingga berpotensi makan dengan kalori yang sedikit. Hal ini dapat digunakan untuk orang yang memiliki kelebihan berat badan dan obesitas.
Penderita GERD juga dapat menggunakan buah alpukat sebagai makanan untuk menghindari asam lambung karena dengan memakan setengah buah alpukat, keinginan untuk makan akan menurun hingga tiga jam kemudian
Orang depresi sering melaporkan adanya masalah lambung atau percernaan sehingga mengakibatkan mual atau muntah.
Ini dikarenakan depresi mengubah respon otak terhadap stres dengan menekan aktivitas di hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan kelenjar adrenal.
Makan lemak tak jenuh tunggal yang terdapat pada alpukat bisa mengurangi depresi dan membantu tubuh dalam menyeimbangkan asupan lemak dapat membantu mengendalikan depresi.
Selain itu, dalam buah alpukat yang memiliki jumlah folat yang tinggi telah terbukti membantu menjaga bahan kimia, dopamin, dan serotonin yang baik bagi otak.
Baca Juga: Gemar Minum Kopi Benarkah Membahayakan Ginjal, Ini Faktanya
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Pusing Kepala
Ada beberapa cara untuk mengonsumsi buah alpukat selain dimakan secara langsung dan di jus, yaitu dijadikan toping pada sushi rolls, dijadikan saus pasta lalu mengonsumsinya bersama roti panggang, bahan campuran smoothies atau sebagai campuran pada puding untuk hidangan penutup. (*)
Source | : | Food NDTV,IDN Medis |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar