GridHEALTH.id - Jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia kini telah melewati kasus di China, tempat virus pertama kali ditemukan.
Meski begitu Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengimbau agar masyarakat tidak membandingkan data kasus positif di kedua negara.
Pasalnya baik di Indonesia maupun China, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Hal itu disampaikan Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (19/7/2020).
“Saya cenderung untuk bekerja maksimal tanpa membandingkan dengan negara lain. Jika dikaji risiko epidemiologinya, Indonesia bukan Tiongkok, dan Tiongkok bukan Indonesia. Tidak sama,” jelasnya.
Baca Juga: Terungkap! Peneliti Temukan Bukti Bayi Dapat Terinfeksi Virus Corona dalam Rahim
Baca Juga: Dicari Sel-T, Rantai yang Hilang Pada Kekebalan Virus Corona
Menurut Yurianto, pemerintah Indonesia kini tengah fokus menekan laju penyebaran Covid-19 yang memiliki karakteristiknya sendiri berdasarkan riset yang dikerjakan oleh para ahli dan tim gugus tugas.
Di sisi lain, ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko berpendapat serupa, dimana menurutnya kasus Covid-19 di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan China.
Baca Juga: Takut pada Virus Corona? Ini 3 Kelemahannya, Agar Terhindar Dari Covid-19
“Tidak bisa dibandingkan. Tidak sebanding wabahnya. Yang satu episentrum awalnya di Provinsi Huabei dengan penduduk (sebanyak) 20 juta, kita negara Indonesia 260 juta. Jadi, bagaimana membandingkannya? Tidak sebanding,” ujar Miko.
Lebih lanjut, ia juga menilai Indonesia akan berhasil menangani wabah jika semua pihak memiliki komitmen yang sama dalam menghadapi virus corona ini.
Baca Juga: Tak Disangka Tingkat Kematian Kasus Covid-19 Menurun, Kini Negara India Terendah di Dunia
Diketahui sebelumnya, berdasarkan data dari www.covid19.go.id pada 19 Juli 2020, terdapat penambahan kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir di tanah air.
Penambahan itu menyebabkan saat ini total kasus ada 86.521 orang terkonfirmasi positif Covid-19, terhitung sejak pencatatan pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Berdasarkan data dalam periode yang sama, ada juga penambahan 2.133 pasien sembuh dari Covid-19.
Dengan demikian, secara akumulasi ada 45.401 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Dalam periode 18-19 Juli 2020 juga ada 127 pasien Covid-19 yang tutup usia. Sehingga, totalnya menjadi 4.143 orang, dan sisanya masih harus mendapatkan penanganan medis.(*)
Baca Juga: Dokter Reisa; Rapid Test Masih Dibutuhkan, Masyaraat; Mahal dan Sering Tidak Akurat
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | kompas,www.covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar