Kondisi tersebut menurut Dokter Reisa dapat mengancam status gizi, pendidikan, dan perlindungan anak, "Sekaligus dapat membuat ketimpangan yang sudah ada, terkait gender, dan ekonomi sehingga anak-anak akan terus merasakan dampaknya".
Nah, agar pandemi Covid-19 tidak menyebabkan kerugian jangka panjang bagi anak Indonesia, setidaknya ada tiga hal yang menurut dokter Reisa harus dilakukan.
Baca Juga: 6 Spesies Kelelawar, dan 3 Virus Mematikan yang Dibawanya, Virus Corona Hingga Ebola
Pertama, mendukung keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, menyosialisakan panduan sarana pelayanan gizi esensial berkelanjutan untuk remaja, perempuan subur, ibu hamil dan menyusui, serta balita.
Misalnya, pengawasan dan dukungan pertumbuhan, pemberian suplemen, konseling gizi untuk ibu, konseling pemberian makan untuk bayi dan balita, pembagian biskuit berenergi tinggi, dan pengendalian untuk kasus kurus parah.
Baca Juga: Cenderung Dialami Semua Usia, Penderita Asma Ternyata Berisiko Tinggi Terkena GERD
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar