Dalam penelitian tersebut, Profesor Mandal menyebutkan bahwa penularan berbagai jenis virus tergantung pada suhu dan kelembapan udara.
"Sementara analisis lebih lanjut diperlukan, jika suhu rendah merupakan faktor risiko untuk Covid-19, maka musim panas dapat mengurangi tingkat penularan dan infeksi," katanya.
Bahkan peneliti lain, Rachel Baker dan Bryan Grenfell di Princeton Environmental Institute juga menyatakan bahwa iklim panas dapat memperlambat lanju penuralan virus corona.
Sehingga beberapa orang disarankan untuk sering-sering berjemur guna mendapat vitamin D yang baik bagi tulang dan membunuh berbagai penyakit.
Suhu rata-rata 0-18 derajat Celcius telah menunjukkan peningkatan yang lebih curam dalam kasus Covid-19 baru per hari dan jumlah total kasus yang dikonfirmasi lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara dengan suhu rata-rata yang lebih tinggi.
Source | : | Kompas.com,NCBI |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar