"Jadi semuanya kembali tergantung kepada positivity rate nya. Jadi data itu akan kami pantau. Kami koordinasi dengan pemerintah pusat, dengan gugus tugas pusat, dengan para pakar, para ahli, semuanya instansi atau unit terkait, dan semuanya akan kita putuskan bersama," tandasnya.
Sementara itu, Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan rasio jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 atau positivity rate di DKI Jakarta meningkat dalam dua pekan terakhir yang menunjukkan kasus Covid-19 memburuk.
Bahkan, lebih tinggi dari target Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebesar 5%.
"Dua pekan terakhir angkanya di atas 5%. Ini berarti ini alarming kalau saya bilang," kata Dewi saat mengisi Talk Show Covid-19 Dalam Angka yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Rabu (29/07/20).
Padahal lima pekan sebelumnya, positivity rate di DKI Jakarta menunjukkan kemajuan. Pekan kedua Juni lalu positivity rate Covid-19 di ibu kota sebesar 4,4% kemudian 3,07% dan 3,71%.
Dewi menuturkan, meningkatnya positivity rate belakangan ini harus menjadi atensi semua pihak. Terutama masyarakat harus patuh menjalankan protokol kesehatan, baik menggunakan masker dengan benar, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan pakai sabun.
Baca Juga: Ingin Kulit Wajah Glowing Wanita Ini Pakai Masker Darah Haid
Baca Juga: Universitas Oxford : RI Dapat Nilai D untuk Penanganan Virus Corona
"Berarti ada yang harus ditingkatkan dari masyarakat Jakarta agar protokol kesehatan lebih diterapkan kembali," ucapnya.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar