Dia juga sepakat jika pemerintah menyediakan swab antigen ini di Indonesia.
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Prof Amin Soebandrio, juga sependapat dengan Erlina.
Dia menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat dua macam tes untuk mengetahui apakah seseorang mengidap Covid-19.
Pertama adalah tes kilat antibodi yang belakangan dikenal dengan rapid tes, sedangkan kedua adalah tes swab.
Tes swab dilakukan dengan cara mengambil sampel pada bagian hidung atau tenggorokan.
Sampel kemudian dikirim ke laboratorium untuk ditemukan tanda-tanda materi genetika virus.
Baca Juga: Provinsi Jabar Kembali Masuk 3 Besar Covid-19, Depok Satu-satunya Zona Merah!
Selanjutnya, dilakukan tes diagnostis menggunakan sampel atau swab untuk dianalisis di laboratorium memakai polymerase chain reaction (PCR), yang bisa diandalkan akurasinya.
Masalahnya, tes swab PCR butuh waktu beberapa hari untuk mengetahui hasilnya.
Baca Juga: Ditinggal Suami Semenjak Hamil, Ini Kisah Pilu Wanita di Kupang Lahirkan Sendiri Bayi Kembar 3
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar