Tantangan lainnya adalah pengurangan layanan non-esensial seperti penghapusan atau pengurangan kelas edukasi menyusui, layanan konsultasi menyusui, pemeriksaan kehamilan lebih sedikit di beberapa layanan kesehatan.
Tantangan ini tidak hanya terjadi negara berkembang seperti di Indonesia. Sebuah penelitian di Australia menunjukkan banyak ibu merasa stres dan tidak nyaman dengan kondisi pandemi ini.
Ketika mereka mengalami kesulitan dalam menyusui, mereka ragu untuk datang ke klinik atau rumah sakit karena takut tertular Covid-19 jika mengunjungi RS atau sarana layanan kesehatan lainnya.
Salah satu hikmah dari pandemik ini adalah semakin banyak ibu yang menyadari pentingnya menyusui sebagai pelindung bayi mereka dari infeksi.
Mereka juga sadar bahwa ASI merupakan sumber makanan yang aman dan selalu tersedia, sehingga mereka tidak perlu khawatir akan kemampuan mereka membeli susu formula.
Australian Breastfeeding Association (ABA), misalnya, menunjukkan banyak ibu yang menghubungi layanan konseling mereka untuk bantuan menyusui.
Para konselor dari ABA meyakinkan bahwa hal wajar jika bayi menyusu lebih sering pada waktu yang kurang nyaman dan bahwa stres ibu tidak mempengaruhi produksi ASI.(*)
Baca Juga: Jangan Salah, Galon Air Minum Isi Ulang Justru Aman, yang Sekali Pakai Berbahaya!
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,aap.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar