GridHEALTH.id - Semenjak mewabah akhir tahun 2019 lalu, virus corona (Covid-19) sudah menginfeksi jutaan orang.
Berdasarkan data terbaru dari Worldometers, jumlah kasus yang terkonfirmasi hingga Selasa 19 Agustus 2020 ada sebanyak 22,294,602 orang.
Baca Juga: Dihantam Badai Pandemi Covid-19 Negara Tetangga Indonesia Satu Ini Diambang Kebangkrutan
Dari jumlah angka tersebut, sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19 bisa sembuh dan kembali hidup normal.
Namun, belakangan peneliti menemukan bahwa ada juga orang yang sembuh tapi memiliki efek pasca sembuh yang bertahan lama hingga permanen.
Baca Juga: Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? WHO; Penyebar Virus Corona adalah Manusia Usia 20-40 Tahun
Sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19 akhirnya dapat bertahan hidup.
Hal itu diungkap oleh Dr. Rony Shimony, ahli jantung di RS Mount Sinai, New York, Amerika Serikat.
Baca Juga: Menyelami Manfaat Insiasi Menyusui Dini Bagi Ibu dan Bayi
Kepada Time, Shimony mengatakan, dia dan rekan-rwkannya telah memperhatikan bahwa pasien usia 30-an yang selamat dari Covid-19 melaporkan gejala yang bertahan lama.
Baca Juga: Menyelami Manfaat Insiasi Menyusui Dini Bagi Ibu dan Bayi
Gejala tersebut antara lain kerusakan ginjal, penurunan fungsi jantung, dan gangguan kognitif.
Shimony menambahkan, semakin sakit pasien akibat Covid-19, semakin besar kerusakan pada organ mereka.
Baca Juga: Anggota Polisi Dihukum Push Up Usai Kedapatan Abaikan Protokol Covid-19
"Kami sekarang mulai memahami dampaknya pada otak, jantung, paru-paru, ginjal," kata Shimony.
Dia mengungkapkan, infeksi khusus tersebut terjadi di seluruh tubuh.
Oleh karena itu, orang-orang perlu memahami lebih jauh tentang dampak Covid-19.
Baca Juga: Studi: Nikotin Membuat Sistem Imunitas Tubuh Jadi Tak Terkendali
"Itu benar-benar membuat kita lebih berhati-hati tentang apa yang akan datang," ujarnya.
Sejarah menorehkan jejak yang memunculkan kekhawatiran lebih lanjut.
Setelah flu Spanyol tahun 1918, Shimony mengatakan, sebanyak 50-60 persen pasien ditemukan masih merasakan gejala selama empat tahun.
Baca Juga: VIral Ambulans Bawa Pasien Kritis Dihalangi Mobil Kijang, Korban Pecah Pembuluh Darah
Dia berharap agar orang-orang perlu waspada dan melihat efek serupa pada Covid-19.
Untungnya, para ilmuwan dan dokter telah belajar tentang cara merawat pasien dengan penyakit tersebut.
Baca Juga: Setidaknya 800 Orang Meninggal Dunia Akibat Termakan Teori Konspirasi
Misalnya, mengenai pentingnya memulai pengobatan sejak dini untuk mencegah risiko kerusakan organ.
Namun, risiko efek jangka panjang sangat penting dipelajari untuk mencegah penyebaran penyakit.
"Ini adalah penyakit yang dapat membuat orang menjadi cacat selama bertahun-tahun yang akan datang, atau seumur hidup," ucap Shimony.
"Dampaknya ada pada keluarga, psikologis, finansial, termasuk negara. Jadi, kita harus membangun pencegahan.
"Kita harus mendengarkan para ahli. Kenakan topeng dan jarak sosial," jelasnya.(*)
Baca Juga: Awas, Berani Melanggar Protokol Covid-19 di Daerah Ini Denda 50 Juta
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | tribunnews,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar