Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, termasuk mengapa MMA terakumulasi seiring bertambahnya usia, dan apakah mekanisme yang diamati peneliti pada sampel darah dan pada tikus akan sama pada manusia.
Sampel darah yang digunakan juga semuanya diambil dari pria, dan di antara jalan yang diharapkan Blenis untuk diteliti lebih lanjut adalah apakah akumulasi MMA memiliki efek yang sama pada wanita.
"Ini penemuan baru, dan masih banyak yang harus kami lakukan untuk menindaklanjutinya," kata Blenis.
Tetapi sudah ada beberapa cara potensial yang menjanjikan bahwa temuan tersebut dapat mempengaruhi pengobatan.
Akumulasi MMA terkait dengan diet tinggi protein, jadi mungkin saja diet rendah protein dapat membantu pasien kanker merespons dengan lebih baik.
Baca Juga: Pasang IUD Paling Nyaman Ternyata di Saat Haid, Ini Alasannya
Baca Juga: 5 Aturan Minum Air Putih Wajib Dipatuhi, Jangan Sampai Dehidrasi
Secara teori, obat yang mengurangi tingkat MMA mungkin juga berperan, berpotensi mengurangi penyebaran kanker secara agresif pada pasien. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar