GridHEALTH.id - Tumor ovarium atau kanker ovarium adalah jenis kanker yang dimulai di ovarium.
Untuk diketahui, dalam sistem reproduksi wanita ada dua ovarium, satu di setiap sisi rahim.
Normalnya ovarium hanya seukuran almond.
Baca Juga: 12 Tahun Jadi Waria, Pria Ini Akhirnya Tobat dan Kini Nikahi Wanita Cantik
Dari ovarium inilah perempuan mempunyai telur (ovum) serta hormon estrogen dan progesteron.
Nah, pada beberapa kasus, kanker ovarium yang terjadi pada perempuan tidak terdeteksi.
Hingga akhirnya menyebar ke dalam panggul dan perut.
Pada kondisi yang dinamakan stadium lanjut ini, kanker ovarium lebih sulit diobati.
Berbeda pada kanker ovarium stadium awal, penyakit ini terbatas pada ovarium, kemungkinan besar lebih berhasil diobati.
Pembedahan dan kemoterapi umumnya digunakan untuk mengobati kanker ovarium.
Baca Juga: Hati-hati, Menurut Studi Faktanya Toilet Umum Bisa Menjadi Agen Penyebar Virus Corona
Adapun kasus pada perempuan usia 52 tahun ini sungguh ajaib.
Dirinya mengalami kanker ovarium lanjut yang sangat besar.
Saking besarnya, setelah dioperasi dan diangkat tumor ovarium seberat remaja usia 15 tahun.
Bayangkan saja, tumor tersebut beratnya 49 kilogram!
Menurut pengakuan yang bersangkutan, identita spasien tidak diungkap, dawalnya dirinya menyadari beratnya meningkat.
Tapi dia tak tahu itu karena tumor di ovarium.
Baca Juga: Menangani Luka Diabetes di Kaki Tepat, Amputasi Bisa Dihindari
Walhasil, lama kelamaan didiamkan, menurut dokter yang melakukan operasi padanya selama 3,5 jam, tumor itu sudah tumbuh memenuhi 45 persen tubuhnya.
Dr Arun Prasad, yang memimpin pembedahan di rumah sakit swasta Indraprastha Apollo di Delhi mengatakan, dia "terkejut setengah mati" atas benda itu.
"Saya belum pernah melihat yang seperti ini selama 30 tahun pengalaman saya," ujar dia seusai operasi pada Sabtu pekan lalu (22/8/2020).
Dr Prasad menjelaskan, wanita itu bisa dikatakan bernasib baik karena kondisinya mulai pulih setelah operasi selama berjam-jam.
Baca Juga: Seluruh Dunia Kena Covid-19, 10 Negara Ini Aman Tidak Tersentuh
Tumor jinak seberat remaja 15 tahun itu sudah hampir memenuhi setengah tubuhnya, dan bisa saja menyebabkan perutnya meledak jika tak tertangani dan segera dioperasi.
Sebelum dioperasi, perempuan itu mengaku tidak bisa berjalan karena kakinya bengkak. Dia juga menderita anemia yang membuat hemoglobinnya menurun.
Karena itu, dia harus mendapatkan transufi darah sebelum tim medis bisa mengoperasinya untuk mengeluarkan tumor dari ovarium.
Abhishek Tiwari, dokter yang ikut dalam operasi, menerangkan bahwa perempuan itu mujur karena jaringan tersebut tidak bermasalah.
"Jika tidak, satu tekanan saja bisa berakibat fatal pada pasien," paparnya. Dr Prasad memuji timnya karena sudah menampilkan "pekerjaan hebat".
Dia menuturkan mereka sudah mendapatkan pencapaian luar biasa karena berhasil melaksanakan pembedahan terhadap wanita itu.
Baca Juga: Pemerintah Terlihat Gamang Tangani Pandemi Covid-19, Mahfud MD Mengakuinya
"Tidak ada ruang untuk kesalahan. Tim ini bisa mengeluarkan upaya terbaik mereka, jika boleh dikatakan," puji Dr Prasad dalam jumpa pers.
Dilansir The Sun Minggu (23/8/2020), pasien itu dilaporkan dipulangkan sehari setelah operasi, di mana dokter juga menyebutnya keajaiban.
Satu hal yang harus kita ambil pelajarannya dari kejdian ini, semua perempuan harus peka terhadap kondisi tubunya.
Kanker ovarium stadium awal memang acap kali jarang menimbulkan gejala apa pun.
Kanker ovarium stadium lanjut dapat menyebabkan sedikit gejala dan gejala nonspesifik.
Baca Juga: Maret Hingga Agustus Tercatat 86 Kematian Dokter Akibat Covid-19
Kondisi ini sering disalahartikan sebagai kondisi jinak. Padahal hal itu harus ditepis jauh-jauh. Sebab ini adalah masalah serius.
Lebih dini dideteksi lebih baik untuk penangananan dan kesehatan, juga kesuburan.
Karenanya, perhatikan tanda dan gejala kanker ovarium, seperti dilansir dari MayoClinic berikut ini:
Baca Juga: Dijanjikan Selesai Pertengahan Tahun 2021, Vaksin Merah Putih Akan Diproduksi Massal Tahun 2022
* Perut kembung atau bengkak
* Cepat merasa kenyang saat makan
* Penurunan berat badan
* Ketidaknyamanan di daerah panggul
Baca Juga: Usai Cium Tangan Guru Ngaji, 9 Warga di Tangerang Positif Covid-19
* Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti sembelit
* Sering ingin buang air kecil.(*)
Penting dicatat, anak-anak pun bisa mengalami hal ini.
tumor ovarium pada anak memang bukan hal yang baru. Tapi masih jarang diketahui awam.
Sebenarnya tumor ovarium pada anak sebelum menjadi parah dan membesar, sehingga penampakannya seperti perempuan hamil, diawali dengan muncul gejala-gejala.
Baca Juga: Seolah Bersaing dengan Meningkatnya Kasus Covid-19, Cerai Masal Sehari Tembus 150 Gugatan
Nah, gejala-gejala itu yang harus orangtua perhatikan.
Tanda dan gejala kanker ovarium pada anak; rasa sakit, bengkak, atau benjolan di perut.
Ini dan tanda-tanda dan gejala lainnya dapat disebabkan oleh kanker ovarium atau oleh kondisi lain.
Melansir cancer.gov dengan judul artikel ilmiah Childhood Ovarian Cancer Treatment (PDQ®)–Patient Version, disebutkan gejala kanker ovarium pada anak adalah; nyeri atau bengkak di perut.
Begitu juga dengan benjolan di perut, adalah sebagian kecil gejala awal kanker ovarium pada anak, lainnya; bisa klik GridHEALTH.id dengan judul artikel 'Tumor Ovarium Pada Anak Cirinya Perut Seperti Perempuan Hamil'.
Bisa juga langsung klik DI SINI.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dari Perut Wanita Ini, Dokter Angkat Tumor Ovarium Seberat Remaja 15 Tahun"
Source | : | Mayo Clinic,kompas |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar