Mereka adalah kelompok kontrol. Mereka memantau kelompok kontrol ini dan melihat bagaimana respons sistem imunnya.
Para peneliti menemukan, wanita - termasuk wanita berusia lanjut (lansia) - mampu meningkatkan respons imun dengan memproduksi sel T atau limfosit T lebih banyak.
Untuk diketahui, sel T atau limfosit T adalah kelompok sel darah putih yang memainkan peran penting dalam mengenali virus dan menghilangkannya.
Baca Juga: Ciri Dahak yang Mengandung Virus Corona, Disebut Dilihat dari Warna dan Bentuknya
Sebaliknya, pria memiliki aktivitas sel T yang lebih lemah. Semakin tua usia seorang pria, semakin lemah respons sistem kekebalan tubuhnya.
Selain itu, pria juga menghasilkan lebih banyak sitokin, yang merupakan protein inflamasi yang membentuk bagian lain dari pertahanan kekebalan alami tubuh.
Sayangnya, pria dengan gejala Covid-19 yang parah memicu munculnya badai sitokin, yakni kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja berlebihan yang bisa memicu kematian.
Baca Juga: Benarkah Kurang Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Covid-19? Ini Kata Dokter
Source | : | Kompas.com,Science Alert,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar