GridHEALTH.id - Penggunaan hand sanitizer, mencuci tangan kering tanpa air dan sabun, kini sudah menjadi budaya baru di masyarakat.
Bisa kita lihat, semakin banyak diantara kita yang selalu membawa produk hand sanitizer kemana pun berpergian.
hand sanitizer yang kini banyak digunakan di masyarakat adalah gel dan spray.
Baca Juga: Merasa Sehat dan Abai Minum Obat Jadi Pemicu Tingginya Kematian Pasien Hipertensi di Indonesia
Nah, yang jadi pertanyaan, apakah iya hand sanitizer efektif dalam menjaga kesehatan kita? Bagaimana dengan virus corona.
Memang membasuhi tangan dengan hand sanitizer membuat germ alias kuman di tangan kita mati dan tersingkirkan.
Tapi ingat, di tangan kita ini ada germ negatif dan positif. Nah, hand sanitizer membunuh semua germ yang ada di tangan.
Padahal germ positif sahabat dan pelindung kita dari infeksi, dan dia adalah imunitas tubuh.
Baca Juga: Program ASA DARA, Dukungan Nyata Bagi Penyintas Kanker Payudara
Bahkan, menurut seorang ahli, penggunaan hand sanitizer yang terlalu sering bisa membuat bakteri jahat alias germ negatif kebal terhadap zat tertentu, semisal antibiotik.
Asal tahu saja, tidak semua germ di tangan bisa mati oleh hand sanitizer. Nah, lama kelamaan jika sering menggunakan hand sanitizer, dia akan mempelajarinya. Jadilah dia germ kebal terhadap zat yang ada di hand sanitizer, termasuk antibiotik.
Karenanya, melansir franciscanhealth.org (13 April 2020), penggunaan hand sanitizer bisa membahayakan.
Baca Juga: Cegah Kebobolan, Ini Waktu yang Tepat Bercinta Jika Ingin Tunda Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengumumkan keputusan akhir tentang penggunaan produk tertentu dalam pembersih tangan hand sanitizer ini.
Menurut FDA kini banyak orang-orang menggunakan pembersih tangan setiap hari, terkadang beberapa kali sehari, dengan hand sanitizer.
Karenanya FDA penting memutuskan, perusahaan pembuat hand sanitizer perlu memberikan bukti bahwa bahan kimia tersebut aman untuk tingkat paparan tersebut, terutama untuk wanita hamil dan anak-anak.
Baca Juga: Orang yang Disuntik Vaksin Covid-19 Akan Alami Kemandulan, Para Peneliti Angkat Bicara
Perlu diingat, waspada juga dengan tiga bahan aktif berikut yang ada di hand sanitizer; benzalkonium klorida, etil alkohol, dan isopropil alkohol, karena masih dalam peninjauan.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa menggunakan pembersih tangan dan sabun antibakteri - seperti yang mengandung bahan kimia pembunuh bakteri seperti triclosan - dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal antibiotik.
Pembersih Tangan Hand Sanitizer Tidak Akan Membunuh Kuman
Menurut sebuah penelitian baru, mengoleskan pembersih tangan berbahan dasar etanol dengan cepat ke tangan tidak akan membunuh virus flu dan penyakit flu.
Baca Juga: HR-Positif, HER2-Negatif, Subtipe Kanker Payudara Metastatis Tertinggi di Dunia
Kenapa? Karena semua manusia jari jemarinya dan telapak tangannya basah dengan lendir.
Selain itu, banyak penelitian telah menemukan bahwa pembersih tangan dengan konsentrasi alkohol di bawah 60% kurang efektif dalam membunuh virus dan bakteri, dibandingkan dengan pembersih tangan dengan konsentrasi alkohol rendah atau pembersih tangan berbasis non-alkohol.
Pembersih tangan tersebut mungkin hanya mengurangi pertumbuhan kuman daripada membunuh mereka secara langsung.
Karena banyaj pakar selalu mewanti-wanti, seperti mengutip Gridhits.id dari Mirror, Dr. Andrew Kemp, kepala Dewan Penasihat Ilmiah di Institut Ilmu Kebersihan Inggris menyatakan; cara terbaik untuk membersihkan tangan adalah cuci dengan sabun dan air mengalir.
Hand sanitizer dinyatakan bisa menumbuhkan bakteri dan virus lain di tangan kita dan memberikan efek kekebalan terhadap alkohol.
“Gel tangan sebaiknya hanya digunakan sebagai upaya terakhir dan sebagai tindakan sementara jangka pendek atau jika sabun dan air tidak tersedia,” jelasnya.
"Saat ini tidak ada bukti yang dipublikasikan bahwa gel alkohol membunuh Covid-19 itu sendiri." tambahnya.
"Bahkan jika mereka membunuh 99,9 persen dari semua bakteri, mungkin ada lebih dari satu juta bakteri di tangan Anda pada satu waktu meninggalkan 10.000 bakteri hidup setelah sanitasi dengan gel tangan." jelasnya lagi.
Baca Juga: Salah Mengejan Saat Melahirkan Normal Risikonya Pembuluh Darah Pecah, Begini Cara yang Benar
"Penelitian terbaru menunjukkan serangga yang masih hidup yang tidak terbunuh oleh gel alkohol adalah patogen yang sangat berbahaya dan dapat meningkat jumlahnya.
"Ini berarti penggunaan gel secara rutin pada akhirnya dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan." paparnya kembali.
Karya ini diterbitkan dalam American Journal of Biomedical Science and Research dan akan dipresentasikan pada konferensi terkemuka tentang superbug di Amsterdam pada bulan Oktober nanti.
Penelitian ini diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan di antara pemerintah yang memegang kesehatan masyarakat terhadap imbauan penggunaan gel tangan alias handsanitizer.
Baca Juga: Penjelasan WHO Perihal Adanya Infeksi Ulang Covid-19 Pada Pasien Sembuh
"Cara paling efektif untuk mencegah penyebaran virus ini tetap waspada, mengikuti aturan jarak sosial, mencuci tangan secara teratur dan memakai masker di ruang publik tertutup." jelas juru bicara di Departemen Kesehatan.
Selain itu ada penyataan dari Profesor Jorgan Serup, ahli kulit terkemuka di Rumah Sakit Universitas Bispebjerg, Kopenhagen, Denmark, menyatakan bahwa alkohol bisa merusak kulit tangan anak-anak.(*)
Baca Juga: Penjelasan WHO Perihal Adanya Infeksi Ulang Covid-19 Pada Pasien Sembuh
#berantasstunting
#HadapiCorona
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar