"Pengamatan kami yang paling mencolok hingga saat ini adalah efek kuat yang dimiliki cahaya matahari untuk membunuh virus, baik di permukaan maupun di udara," ujar Bryan, dikutip dari Aljazeera.
Sayangnya penelitian ini belum dirilis dan masih harus dievaluasi oleh ahli independen.
"Ini hanyalah senjata lain dalam melawan (virus) ini yang bisa kita tambahkan. Kita tahu bahwa kondisi seperti musim panas akan menciptakan lingkungan di mana penularan bisa diturunkan dan itu adalah kesempatan bagi kita," ujar Bryan.
Hasil penelitian lain, berdasarkan penelitian yang dilansir dari The Sun (31/08/2020), kurangnya paparan sinar matahari pagi yang mengandung vitamin D alami dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada anak-anak obesitas.
Marisa Censani, selaku spesialis endokrinologi pediatrik di Weill Cornell Medicine di New York melakukan sebuah studi dengan timnya tentang catatan medis anak berusia 6 sampai 17 tahun.
Baca Juga: Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Anak-anak Obesitas Wajib Berjemur di Pagi Hari
Mereka menemukan, anak-anak yang kelebihan berat badan serta memiliki kolesterol dan asam lemak yang tinggi, cenderung menderita kekurangan vitamin D.
Sedangkan, bitamin D baru diproduksi oleh tubuh saat kulit telanjang terkena sinar matahari.
Karenanya para peneliti menyanrankan orangtua, khususnya yang anaknya obesitas atau kelenihan berat badan, untuk sering-sering diajak mandi sinar matahari pagi.
Penting diketahui, kekurangan vitamin D dapat membuat anak dengan obesitas memiliki peningkatan risiko kardiovaskular saat mereka dewasa.
Source | : | The Sun,Aljazeera,Bobo.ID,Nakita.ID,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar