GridHEALTH.id - Sinar matahari ada energi yang besar dan tidak pernah akan habis hingga kiamat.
Sinar matahari dibutuhkan oleh seluruh mahkluk hidup yang hidup di dunia.
Sinar matahari banyak di Indonesia yang hidup di iklik tropis dan terletak di garis khatulistiwa.
Baca Juga: Fakta Ilmiah Membuktikan Perempuan Lebih Kuat dari Pria Melawan Covid-19
Sinar matahari bebas dimanfaatkan oleh siapapun, dan gratis.
Jadi sangat disayangkan jika ada manusia yang tidak memanfaatkan karunia Allah subhanwataala ini dengan sebaik-baiknya.
Ingat, sinar matahari itu adalah salah satu sumber kehidupan vital mahkluk hidup yang hidup di dunia.
Manusia, binatang, tumbuhan, perlu dan butuh sinar matahari.
Sinar matahari memberikan manfaat vitamin D bagi manusia.
Baca Juga: Penyebaran Virus Corona Makin Meluas, Kemenkes; Masyarakat Tak Perlu Takut Positif Covid-19
Amerika Serikat (AS) mengklaim terdapat penelitian baru virus corona, yang bisa cepat hancur oleh sinar matahari.
Penasihat Sains dan Teknologi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS William Bryan, mengaku telah menemukan fakta bahwa sinar ultraviolet (UV) bisa membuat virus corona tidak berdaya.
"Pengamatan kami yang paling mencolok hingga saat ini adalah efek kuat yang dimiliki cahaya matahari untuk membunuh virus, baik di permukaan maupun di udara," ujar Bryan, dikutip dari Aljazeera.
Sayangnya penelitian ini belum dirilis dan masih harus dievaluasi oleh ahli independen.
"Ini hanyalah senjata lain dalam melawan (virus) ini yang bisa kita tambahkan. Kita tahu bahwa kondisi seperti musim panas akan menciptakan lingkungan di mana penularan bisa diturunkan dan itu adalah kesempatan bagi kita," ujar Bryan.
Hasil penelitian lain, berdasarkan penelitian yang dilansir dari The Sun (31/08/2020), kurangnya paparan sinar matahari pagi yang mengandung vitamin D alami dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada anak-anak obesitas.
Marisa Censani, selaku spesialis endokrinologi pediatrik di Weill Cornell Medicine di New York melakukan sebuah studi dengan timnya tentang catatan medis anak berusia 6 sampai 17 tahun.
Baca Juga: Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Anak-anak Obesitas Wajib Berjemur di Pagi Hari
Mereka menemukan, anak-anak yang kelebihan berat badan serta memiliki kolesterol dan asam lemak yang tinggi, cenderung menderita kekurangan vitamin D.
Sedangkan, bitamin D baru diproduksi oleh tubuh saat kulit telanjang terkena sinar matahari.
Karenanya para peneliti menyanrankan orangtua, khususnya yang anaknya obesitas atau kelenihan berat badan, untuk sering-sering diajak mandi sinar matahari pagi.
Penting diketahui, kekurangan vitamin D dapat membuat anak dengan obesitas memiliki peningkatan risiko kardiovaskular saat mereka dewasa.
Baca Juga: Umi Pipik Istri Almarhum Uje Karena Teledor Ketahuan Derita Tumor, Mengaku Tulang Ekor Patah
Selain itu, matahari dimanfaatkan sebagai energi terbarukan, karena pasokannya yang tidak habis dan tidak menyebabkan polusi.
Hasilnya, ada berbagai manfaat energi matahari bagi manusia yang bisa kita rasakan. Beberapa di antaranya adalah rumah kaca untuk pertanian dan sebagai sumber listrik tenaga surya.
Sinar matahari pun dibutuhkan hewan dan tumbuhan.
Energi Matahari menghasilkan oksigen yang penting untuk kelangsungan hidup hewan.
Caranya dengan bantuan tumbuhan.
Cahaya matahari membantu tumbuhan untuk berfotosintesis. Nah, fotosintesis inilah yang menghasilkan oksigen.
Jadi semua butuh matahari. yuk mulai memanfaatkannya untuk kehidupan lebih baik.(*)
Baca Juga: Jaga Kualitas Asupan Bayi, Ini 3 Ciri-ciri ASI Perah Sudah Basi
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | The Sun,Aljazeera,Bobo.ID,Nakita.ID,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar