Mungkin ketika dicukur, terjadi sobekan mikro sehingga virus dan bakteri lebih mampu masuk ke dalam kulit.
Mungkin juga pencukuran merupakan tanda seseorang cenderung melakukan seksual berisiko.
Jika itu benar, Osterberg mengatakan,"Jika dokter menemukan bukti pencukuran saat pemeriksaan fisik, mungkin dokter harus meminta praktik seksual lebih aman atau riwayat seks mereka."
Baca Juga: Peringatan Tegas Satgas Covid-19, Hindari 20 Aktivitas Ini Atau Besok Dikarantina
Dibutuhkan riset lebih jauh untuk menentukan apa peranan pencukuran dalam penularan IMS.
"Masyarakat moderen mendikte persepsi mengenai kenormalan genital kita dan arti merasa menarik, feminin atau maskulin sudah berubah," ujar Osterberg.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Time,Kontan.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar