"Sabu (barang bukti yang diamankan)," ungkapnya, Sabtu (5/9/2020), dikutip dari Tribunnews.com.
Sebelumnya, di tahun 2016, Reza Artamevia sempat diringkus bersama guru spiritualnya Gatot Brajamusti saat sedang pesta narkoba di Hotel Tulip, Mataram.
Reza beralasan jika dirinya menggunakan narkoba untuk mengobati flu dan batuk yang dideritanya.
"Dirasa tidak ngefek lagi pakai obat. Akhirnya menggunakan itu. Badannya jadi lebih segar," ucap Kabid Humas Polda NTB, AKBP Tribudi Pangastuti.
Padahal, berdasarkan laman American Addiction Centers, sabu atau metamfetamin menyebabkan jumlah dopamin (zat kimia alami yang memengaruhi kesenangan, perhatian, pembelajaran, dan gerakan) di otak meningkat secara dramatis.
Baca Juga: Penantian 10 Tahun Terbayar Sudah, Zaskia Sungkar dan Irwansyah Umumkan Kehamilan Anak Pertama
Pada wanita, sabu atau metamfetamin dapat menimbulkan perasaan cemas, nafsu makan berkurang, kesulitan tidur, rasa bersalah, mudah marah, mual, gugup, nyeri perut bagian atas, hingga kerusakan kulit.
Terlepas dari efek samping itu, rupanya kebiasan buruk Reza Artamevia ini telah diketahui oleh anak bungsunya, Aaliyah Massaid.
Source | : | Tribunnews.com,Nova.id,americanaddictioncenters.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar