"Harga belum sepenuhnya ditetapkan. Kami menilai biaya produksi untuk beberapa bulan mendatang, kami akan berada di bawah 10 euro," kata Bogillot dikutip Reuters, (06/09/2020).
Ditanya tentang saingannya AstraZeneca (AZN.L), yang diperkirakan akan memberi harga sekitar 2,50 euro di Eropa, Bogillot mengatakan perbedaan harga terjadi karena dari jumlah sumber daya yang memproduksi.
"Perbedaan harga bagi kami adalah karena kami menggunakan semua sumber daya internal kami, peneliti kami sendiri, pusat penelitian kami sendiri. AstraZeneca melakukan outsourcing sebagian dari produksinya," ucapnya.
Baca Juga: Mengenal Ganglion, Tumor Jinak yang Sering Tumbuh di Area Sendi
Baca Juga: Waspadai Tuli Mendadak di Usia Lanjut, Paling Banyak Menyerang Pria
Awal pekan ini Sanofi dan GlaxoSmithKline Inggris (GSK.L) mengatakan bahwa mereka telah memulai uji klinis kandidat vaksin COVID-19 berbasis protein, dan bertujuan untuk mencapai tahap pengujian akhir pada Desember.
Jika hasilnya meyakinkan, Sanofi dan GSK berharap vaksin itu disetujui pada paruh pertama 2021. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Reuters,CNBC,detik.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar