GridHEALTH.id - Penyebaran virus corona (Covid-19) di tanah air terus mengalami perluasan. Hal itu terbukti dari semakin meningkatnya angka kasus positif yang ditemukan.
Berdasarkan laporan data pada laman covid19.go.id, Senin (14/9/2020) sore, tercatat ada 3.141 kasus baru. Sehingga total kasus virus corona di Indonesia menjadi 221.523 orang.
Untuk jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 3.395 orang. Total pasien sembuh yakni 158.405 orang.
Sedangkan 8.841 pasien positif virus corona dilaporkan meninggal dunia. Jumlah tersebut bertambah 118 dari pengumuman di hari sebelumnya.
Melihat angka kasus Covid-19 yang terus naik tersebut, rupanya masih banyak kendala yang terjadi dalam penanganan pandemi di Indonesia.
Salah satunya adalah kecepatan dalam tes spesimen Covid-19 yang ternyata belum optimal.
Hal itu diakui oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi secara virtual, Senin (14/9/2020).
"Kecepatan tes spesimen memang belum optimal," ungkap Doni.
Doni memastikan pihaknya akan terus berupaya keras untuk meningkatkan kecepatan tes spisemen. Tentunya, hal itu sesuai instruksi Presiden Jokowi. Namun, Doni menyadari bahwa langkah tersebut tidak mudah.
Pasalnya, sejumlah kendala muncul saat proses mempercepat tes spesimen. Mulai dari petugas hingga keterbatasan laboratorium yang beroperasi.
"Sudah sekian bulan kita melatih para petugas lab, tetapi juga tentunya ada keteratasan. Walau ada lab-lab tertentu yang manajemennya sudah sangat baik itu bisa bekerja 24 jam," jelas Doni.
Diketahui tes spesimen sendiri merujuk pada tes usap (Swab) atau PCR (polymerase chain reaction), dalam pengambilan sampel atau spesimennya.
Baca Juga: Rapid Test Drive Thru 150 Ribu Rupiah Ditawarkan di Rumah Sakit di Jakarta Timur
Hingga saat ini, PCR merupakan satu-satunya metode efektif untuk mendiagnosis Covid-19 yang direkomendasikan langsung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
PCR sendiri adalah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus.
Material genetik dalam setiap sel, termasuk di dalam virus atau bakteri, dapat berupa DNA (deoxyribonucleic acid) atau RNA (ribonucleic acid).
Kedua jenis materi genetik tersebut bisa dibedakan dari jumlah rantai yang ada di dalamnya.
Dengan tes PCR, keberadaan material genetik dari beberapa jenis penyakit akibat infeksi virus atau bakteri, akan bisa dideteksi.
Selain itu, keakuratan PCR untuk mendiagnosis Covid-19 adalah karena memungkinkan untuk mengambil lebih dari satu spesimen, untuk diperiksa di laboratorium.
Itulah sebabnya, PCR menjadi pemeriksaan spesimen yang dinilai efektif dan akurat untuk diagnosis virus corona saat ini.(*)
Baca Juga: Jokowi Beri Peringatan Kepala Daerah; 'Jangan Buru-buru Menutup Sebuah Wilayah'
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | tribunnews,WHO,covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar