Tidak jauh dari tempat Mahmud, terlihat gerobak Rosyid (55) berisi aneka gorengan.
Di jalan itu, tidak banyak orang yang singgah untuk membeli gorengannya.
Gorengan Rosyid biasanya banyak dibeli pegawai kantoran di sekitar Slipi. Namun, kini kondisinya berbeda. Karyawan kantoran berkurang drastis, gorengannya pun belum habis.
Baca Juga: Tak Perlu SIKM, Inilah Syarat yang Harus Dipenuhi Calon Penumpang Bus AKAP
"Sekarang ini yang beli paling orang yang melintas aja. Itu juga sedikit yang beli," lanjutnya.
Menurut dia, PSBB transisi sebenarnya masih berdampak dengan dagangannya.
Ia masih bingung untuk berdagang gorengan di awal pengetatan PSBB di Jakarta.
Sebab, bisa jadi Senin kondisinya lebih parah lagi.
Source | : | TribunJakarta.com,covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar