Setya menegaskan perlu adanya kesadaran orangtua dalam menjaga anak-anak mereka. Menurutnya orangtua perlu menerapkan protokol secara ketat dalam kebiasaan baru ini.
Terbaru para peneliti dari Children’s National Hospital di Amerika Sermenemukan bahwa virus corona dan antibodi dapat hidup berdampingan di dalam tubuh pasien atau atau anak.
Dilansir dari DNA India, Burak Bahar, MD, selaku Direktur Laboratory Informatics di Children’s National mengatakan, biasanya virus tak terdeteksi lagi saat antibodi ditemukan.
Namun, dalam kasus Covid-19, kedua hal itu bisa dilihat bersamaan. Artinya, anak-anak masih berpotensi jadi penyebar virus corona meski memiliki antibodi.
Bahar menambahkan, fase penelitian berikutnya akan menguji apakah virus yang berdampingan dengan antibodi bisa disebarkan ke orang lain atau tidak.
Hal lain yang belum bisa diketahui adalah kondisi antibodi yang terbentuk. Para peneliti belum bisa menentukan apakah antibodi berkaitan dengan sistem imun atau tidak.
Baca Juga: Berendam Mandi Air Hangat, Hilangkan Nyeri Hingga Bakar Kalori Setara Jalan Kaki 30 Menit
Baca Juga: Nyeri di Payudara, Benarkah Tanda Awal Kanker Payudara? Ini Faktanya
Selain itu, para peneliti juga berusaha mengetahui bagaimana efektivitas antibodi dalam menjaga tubuh dari infeksi virus corona lagi (reinfection).
Source | : | Center for Disease Control and Prevention,RmolJateng,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar