GridHEALTH.id - Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa tingkat penularan virus corona (Covid-19) di Indonesia akan menurun.
Hal itu terlihat dari data kasus Covid-19 terbaru yang dirilis pemerintah lewat covid19.go.id, Senin (28/9/2020) yang ternyata masih ada penambahan 3.509 kasus baru.
Sehingga total keseluruhan kasus Covid-19 di tanah air mencapai 278.722 orang.
Dari jumlah tersebut 206.870 orang dinyatakan sembuh, 10.473 orang meninggal dunia, dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan.
Melihat tingginya kasus Covid-19 tersebut, diketahui salah satu klaster yang menyumbang banyak kasus positif adalah klaster keluarga.
Tercatat, setidaknya ada 1.100 klaster keluarga dari laporan Satgas Covid-19.
Baca Juga: Tips Dokter Ardian Suryo Anggoro, SpOG; Supaya Terhindar dari Jahitan Usai Melahirkan Normal
Baca Juga: 5 Penyebab Proses Melahirkan Normal Menjadi Lama, Bisa Dihindari
Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, menyatakan, terjadinya klaster keluarga merupakan fenomena yang umum yang terjadi di dalam pandemi Covid-19 ini, lantaran banyak penderita Covid-19 yang tidak menunjukan gejala atau gejalanya ringan.
Terlebih, cakupan untuk mendeteksi dini penularan seperti pengetesan dan pelacakan masih minim.
Baca Juga: Penelitian Terbaru Buktikan Face Shiled Tak Efektif Cegah Covid-19, Tidak Bisa Gantikan Masker
"Dan membuat ini semakin besar terjadinya klaster keluarga sebagian besar orang begejala kalau begejala ringan ini ternyata mengetahui status infeksinya tidak terdeteksi karena cakupan tesnya rendah," ujar Dicky saat dihubungi Tribun, Senin (28/9/2020).
Ia melanjutkan, upaya 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan akan efektif bila berada di lokasi dengan pondasi strategi testing dan tracing yang memadai.
"Karena yang utama mendeteksi dini, memastikan orang-orang yang bawa virus terdeteksi," jelasnya.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Rektor IPB Hirup Air Rebusan Minyak Kayu Putih
Apalagi menurutnya, mayoritas masyarakat masih abai untuk melakukan protokol kesehatan.
"Tentu masih ada keterbatasannya manusia. Pakai masker itu belum tentu benar-benar 100 % bebas covid-19, kecuali masker N-95, tapi kan hal itu tidak bisa dilakukan semua masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Benarkah Panjang Jari Bisa Tunjukan Risiko Kanker Prostat? Ini Kata Ahli
Untuk itu, selain memperbanyak testing dan pelacakan Covid-19, diharapkan pemerintah harus terus menerus memberi pemahaman kepada masyarakt terkait penularan virus corona ini.
Dicky melanjutkan, tak hanya di Indonesia, penularan Covid-19 melalui klaster keluarga juga terjadi tingkat global dengan penyumbang pasien positif bervariasi.
"Kluster keluarga bervariasi kontribusinya di tiap negara, mulai 40% hingga 85%. di China sempat sampai 85%," tutur Dicky.(*)
Baca Juga: Ketua Satgas Ingatkan Carrier, Manusia Penyebar Covid-19 yang Lebih Bahaya Dari Virusnya Sendiri
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | tribunnews,covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar