GridHEALTH.id - Berbagai penelitian telah dilakukan para untuk mengungkap berbagai fakta terkait virus corona (Covid-19).
Bagaimana tidak, virus yang satu ini memang tergolong baru sehingga masih banyak fakta yang harus diungkap. Masalahnya, selain baru, virus ini juga bisa mematikan.
Maka, sebuah penelitian terbaru berusaha mengungkap cara mudah mendeteksi gejala awal penyakit Covid-19 sebelum berubah jadi lebih parah.
Dikutip dari Boy Genius Report atau BGR, tim dokter dari Massachusetts General Hospital memperkirakan tes darah rutin bisa memprediksi kematian pasien Covid-19.
Pada tes darah, terdapat pengukuran distribusi sel darah merah atau RDW (red blood cell distribution width).
Baca Juga: Tips Dokter Ardian Suryo Anggoro, SpOG; Supaya Terhindar dari Jahitan Usai Melahirkan Normal
Baca Juga: 5 Penyebab Proses Melahirkan Normal Menjadi Lama, Bisa Dihindari
RDW mengukur volume sel darah merah yang bisa berbeda seiring berjalannya waktu. Para peneliti berspekulasi, meningkatnya RDW di beberapa lingkungan menunjukkan kondisi klinis tertentu.
Produksi RDW bisa menurun karena bertambahnya leukosit sebagaimana yang terjadi saat ada inflamasi.
Baca Juga: Penelitian Terbaru Buktikan Face Shiled Tak Efektif Cegah Covid-19, Tidak Bisa Gantikan Masker
Para peneliti dari Boston menemukan bahwa RDW mungkin bisa dimanfaatkan untuk melihat penyakit Covid-19 yang parah. Penelitian itu dipublikasikan dalam jurnal JAMA Network Open.
Penelitian itu menunjukkan, peningkatan RDW selama pasien dirawat di rumah sakit berkaitan dengan kematian yang meningkat pula.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Rektor IPB Hirup Air Rebusan Minyak Kayu Putih
Sebanyak 6.12% pasien terinfeksi virus corona dengan peningkatan RDW lebih banyak meninggal dalam waktu 48 jam dibanding pasien dengan RDW normal. Penelitian tersebut melibatkan 1.641 pasien penderita Covid-19.
Tak hanya Covid-19, para peneliti mengatakan bahwa peningkatan RDW juga bisa berhubungan dengan meningkatnya risiko kondisi medis lainnya. Contohnya, penyakit jantung, sepsis, flu, dan kanker.
Baca Juga: Inilah Waktu yang Terbaik Mengonsumsi Vitamin hingga Dapatkan Hasil Maksimal
Hubungan antara banyaknya jumlah RDW dan tingkat keparahan infeksi virus corona bisa jadi bukti penting penanganan penyakit itu di masa depan.
Rumah sakit diharap mengembangkan kebijakan baru dan memperhatikan RDW untuk mengidentifikasi risiko komplikasi Covid-19.
Baca Juga: 6 Cara Mudah Meredakan Nyeri Haid, Hemat Biaya dan Tanpa Repot
Dilaporkan BGR juga, dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memverifikasi penemuan tersebut.
Masih belum bisa dipastikan mengapa RDW penderita penyakit mengalami perubahan.
Selain itu, penelitian tersebut juga tak menjelaskan bagaimana RDW mulai meningkat setelah munculnya gejala penyakit.
Baca Juga: Benarkah Panjang Jari Bisa Tunjukan Risiko Kanker Prostat? Ini Kata Ahli
Sementara itu, diketahui pandemi virus corona belum juga menunjukan tanda-tanda akan berakhir.
Berdasarkan data dari Worldometer, hingga Selasa (29/9/2020) kasus virus corona di dunia justru mengalami penambahan sehingga totalnya menjadi 33,546,662 orang.
Dari jumlah tersebut, 1,006,344 orang meninggal dunia, dan 24,876,169 diantaranya telah dinyatakan sembuh.(*)
Baca Juga: Ketua Satgas Ingatkan Carrier, Manusia Penyebar Covid-19 yang Lebih Bahaya Dari Virusnya Sendiri
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kontan.co.id,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar