GridHEALTH.id - Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk menekan laju pandemi virus corona (Covid-19).
Seperti memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mikro hingga ketat salah satunya.
Sayangnya hal itu belum cukup menanggulangi kasus positif virus corona yang terus bertambah setiap harinya.
Bahkan hingga Kamis (1/10/2020) menurut data covid19.go.id, Indonesia kembali mencatatkan kasus baru Covid-19 sebanyak 4.174 sehingga total menjadi 291.182 kasus.
Dari jumlah tersebut 218.487 orang diantaranya sudah sembuh, 10.856 orag meninggal dunia, dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan.
Menanggapi terus melonjaknya kasus Covid-19 di tanah air, Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai, pemerintah tidak memiliki rencana untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Perut Kembung Saat Haid, Terjadi Karena Perubahan Hormon
Baca Juga: Risiko Mengobati Kanker dengan Obat Herbal, Penanganan Penyakit Malah Bisa Terhambat
Alasannya, sejak awal pandemi, pemerintah terkesan tidak menyiapkan rencana dengan matang.
Terlebih, saat ini terlihat angka perkembangan Covid-19 terus naik.
Serta, angka kematian yang meningkat setiap harinya.
Hal itu disampaikan Pandu saat webinar bertajuk 'Pilkada Berkualitas Dengan Protokol Kesehatan: Utopia Atau Realita', Rabu (30/9/2020).
Baca Juga: Hari Lansia Internasional; Rekomendasi Bagi Lansia Menjelang Akhir Masa Tanggap Darurat Covid-19
"Kita memang tidak tahu kapan pandemi berakhir. Kenapa? karena kita tidak punya rencana untuk mengakhiri. Dari awal, pemerintah tidak ada plan of action bagaimana mengatasi pandemi ini," kata Pandu.
Pandu mengatakan, banyak hal-hal yang seharusnya bisa dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan pandemi.
Baca Juga: Punya Khasiat Alami, Minum Infused Water Seledri Bisa Turunkan Darah Tinggi
Namun, sayangnya tidak bisa di implementasikan dengan baik.
"Seakan-akan tidak ada koordinasi. seakan-akan pandemi ini memang tidak dipimpin oleh siapa pun," tambahnya.
Selain itu, ia menyoroti ketidakkonsistenan susunan tim penanganan Covid-19.
Pertama, pemerintah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diketuai Kepala BNPB Doni Monardo.
Baca Juga: 5 Perbedaan Pilek Karena Infeksi Virus Corona dan atau Flu Biasa
Lalu, Gugus Tugas diganti dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang diketuai oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartato.
KPCPEN memiliki tiga bagian, Komite Kebijakan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, serta Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.
"Kalau kita lihat, strateginya berganti-ganti. Ada menteri yang bukan bidangnya, tapi katanya paling pinter di bidang manajemen. Yang saya tahu sih, pintar memarahi orang," ujarnya.(*)
Baca Juga: 7 Panduan Aman Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19 di FasKes
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | tribunnews,covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar