Kartika menjelaskan, para tenaga kesehatan ini harus bergantian lantaran tidak ada yang kuat untuk melakukan operasi dalam waktu lama menggunakan alat pelindung diri (APD).
"Saat melakukan operasi tim terdiri dari 2 bagian, tim dalam ruang operasi dan tim luar. Tim dalam bertugas melakukan operasi, sedangkan tim luar bertugas membantu menyediakan apapun yang dibutuhkan tim dalam. Tim dalam full hazmat APD level 3, sedangkan tim luar memakai APD level 2."
"Mengapa butuh 2 tim? Karena tim dalam tidak bisa lagi keluar dari ruangan operasi sampai operasi selesai atau memang shiftnya berganti, sehingga butuh orang dari luar membantu. Komunikasi antar dua tim dilakukan menggunakan walkie talkie," jelasnya.
Ia pun mengaku bahwa tidak ada satu pun tenaga kesehatan yang sebenarnya kuat menghadapi tindak operasi saat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Perut Kencang saat Hamil Muda? Jangan Panik Dulu, Bisa Jadi 4 Hal Ini Penyebabnya
"Jujur, tidak ada yang kuat berdiri lama dan fokus operasi berjam jam mengunakan hazmat."
Tenaga kesehatan tersebut menyatakan bahwa terpaksa harus berjuang berlama-lama menggunakan hazmat lantaran terpaksa.
Source | : | |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar