"Sesak kurang oksigen karena harus memakai masker N95 plus masker bedah yang ditutup plester, keringat mengucur deras, hazmat yang berat, belum lagi kacamata google dan face shield yang berembun."
"Susah sekali untuk melihat lapangan pandang operasi. Melihat benang saja terkadang sangat sulit."
Baca Juga: Usai Terinfesksi Virus Corona, Hormon Testoteron Pasien Pria Berkurang Drastis
"Tidak hanya operator yang merasa kesulitan, teman teman perawat asisten operasi juga terkadang sulit sekali mengenali alat apa yang harus diberikan ke operator."
"Bicara antar sesama pun kadang enggak terdengar, jadi harus teriak-teriak karena tertutup masker. Kondisi yang sangat tidak nyaman," terang Kartika.
Baca Juga: 6 Solusi Mengatasi Kaki Bengkak Saat hamil dan 4 Penyabnya, Jangan Minum Obat Pelancar Kencing
Para tenaga kesehatan ini merasa senang jika bisa operasi ditunda.
"Tetapi terkadang kasus-kasus, terutama kasus obstetri yg datang bersifat darurat atau emergency sehingga menyebabkan tidak ada pilihan lain untuk tetap melakukan operasi dengan segala risikonya."
Source | : | |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar