Masih Suka Menghitamkan Bulu Mata dan Alis? Risikonya Terlampau Besar dari Manfaatnya yang Sementara

GridHEALTH.id - Bulu mata hitam dan lentik, juga alis yang hitam tebal memang bisa mendongrak penampilan perempuan.

Karenanya banyak perempuan yang selalu melakukan hal ini saat berdandan.

Malah, menghitamkan alis dan bulu mata adalah hal yang utama saat bermakeup.

Baca Juga: Dibanderol Rp 200 Ribu per Dosis, Ridwan Kamil Bagikan Berita Buruk Vaksin Covid-19: Masyarakat Baru Bisa Hidup Nurmal pada Tahun 2022

Ada juga untuk menghitamkan bulu mata dan alis dengan cara pewarnaan.

Penggelapan atau menghitamkan bulu mata dan alis ini biasanya bisa bertahan selama 6 bulan.

Karenanya waktu berdandan saat akan keluar rumah bisa lebih cepat, daripada dengan pensil alis.

Baca Juga: Usai Terinfesksi Virus Corona, Hormon Testoteron Pasien Pria Berkurang Drastis

Kelebihan lainnya, dengan pewarnaan menimbulkan kesan alami pada wajah.

Tapi tahukah jika pewarnaan menghitamkan alis dan bulu mata seperti itu ternyata berdampak buruk bagi kesehtan mata.

Risiko kesehatan untuk mata tidak kecil.

Malah dibandingkan dengan manfaatnya, risikonya terlampau besar.

Baca Juga: Sembuhkan Donald Trump dalam 3 Hari, Dokter Beberkan Pengobatan Covid-19 Antibody Cocktail untuk Bunuh Virus Corona

Karenanya Food and Drug Administration (FDA) telah memberlakukan larangan terhadap semua pewarna bulu mata dan alis.

Di Amerika, FDA belum menyetujui pewarna untuk pewarnaan bulu mata dan alis, karena risiko yang ditimbulkannya terhadap kesehatan mata.

"Pewarna bulu mata dan alis telah diketahui menyebabkan cedera mata yang serius," kata badan federal itu di situs webnya.

Baca Juga: Studi : Vitamin D Menurunkan Risiko Kematian Akibat Virus Corona

"Masalahnya adalah iritasi pada sklera mata yang sebenarnya, yang bisa sangat tidak nyaman," ungkap ahli kulit bersertifikat Nava Greenfield.

Ini juga dapat menyebabkan reaksi alergi, lengkap dengan kemerahan, dan rasa gatal yang hebat, yang dapat berlangsung beberapa hari dan membutuhkan obat untuk mengatasinya.

Baca Juga: Alasannya Biar Lancar Nasihati Pengantin, Seorang Oknum Pegawai KUA Terciduk Saat Asyik Konsumsi Sabu

"Anda juga bisa menderita luka bakar kimia di mata Anda dan mungkin iritasi mata permanen," tambah Greenfield.

The California Board of Barbering dan Kosmetologi melaporkan, "FDA telah memberitahu Dewan, bahwa saat ini bahan aditif yang digunakan dalam warna bulu mata/alis tidak disetujui untuk digunakan di sekitar area mata."(*)

Baca Juga: Predator Seks Depok Telah Cabuli 20 Anak Ingusan Gereja Tempatnya Bertugas

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Salam sehat. Karena adanya lenting cacar air, beberapa orang akhirnya menganggap penderita cacar air tak boleh mandi dengan beragam alasan. Misalnya, guyuran air mandi dipercaya bisa membuat lepuhan cacar air tidak kunjung mengering dan semakin menyebar luas di seluruh tubuh. Benarkan penderita cacar air tidak boleh mandi? Selengkapnya klik link di bio. #BerbagiCerita #HadapiCorona #BerantasStunting #GridHealthID #GridNetwork #infokesehatan #healthinfo #worldhealth #mitosfakta #cacarair #cacar #chickenpox #smallpox #obatcacar #mandi #penyakitkulit #virus #mengobaticacar

A post shared by GridHEALTH (@gridhealth_id) on Oct 4, 2020 at 2:55am PDT

#berantasstunting

#HadapiCorona

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul Jadi Tren, Mewarnai Alis dan Bulu Mata Justru Berdampak Fatal Untuk Mata!

PROMOTED CONTENT