GridHEALTH.id - Nasib nahas menimpa seorang detektif polisi di Indiana, Amerika Serikat (AS).
Dimana ia dilaporkan meninggal setelah diserang puluhan koloni lebah saat berada di hutan bersama temannya.
Saat dilakukan pemeriksaan didapati 50 sengatan lebah bersarang di tubuhnya.
Dilansir People, yang mengutip dari buletin lokal The Herald, Larry Crenshaw yang bekerja sebagai detektif sekaligus kepala polisi di Departemen Kepolisian Anderson meninggal pada Minggu siang (4/10/2020) di Rush Memorial Hospital, Rushville, Indiana, AS.
Ketika Crenshaw bersama seorang temannya hendak memindahkan kandang rusa di dalam hutan dekat Brookville, pasukan lebah menyerangnya.
Petugas koroner lokal mengatakan kematian Crenshaw disebabkan oleh reaksi alergi akibat sengatan lebah.
Baca Juga: Hati-hati Para Wanita, Ternyata Ada Dampak Obesitas Pada Siklus Haid
Baca Juga: Cegah Penyakit Ginjal, 5 Makanan dan Minuman Ini Punya Khasiat Cuci Darah
"Dia disengat lebah antara 40 sampai 50 kali," ujar petugas koroner wilayah Rushville, Ron Jarman.
Menurut petugas koroner wilayah Franklin, Brian Baxter, Crenshaw dilarikan segera ke rumah sakit setelah insiden tersebut.
Meski pun Crenshaw pada akhirnya meninggal karena serangan itu, temannya dilaporkan selamat meski kondisi detailnya tidak diketahui.
Baca Juga: Gegara Ulah Anak Remajanya, Satu Keluarga Besar Positif Terinfeksi Covid-19
Setelah kematiannya, banyak orang yang mencintai Crenshaw memberi penghormatan kepada detektif polisi itu di halaman Facebook-nya dan memuji sosok yang dikenal memiliki hati yang baik itu.
"Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya kehilangan kata-kata. Doa saya untuk keluarga Anda. Anda adalah pria dan teman yang luar biasa," tulis seorang netizen.
"Anda berhati emas dan akan melakukan apa pun untuk siapa pun," tulis netizen lain.
Melihat kejadian tersebut, sengatan tawon atau lebah jika ditilik dari sisi medis memang sangat membahayakan.
Melansir allergyfyi.org, jangan samakan sengatan lebah dan tawon. Lebah usai menyengat sengatnya akan tertinggal dan lebah mati.
Tapi kalau tawon bisa menyengat dan menyerang berulang kali untuk melumpuhkan musuhnya.
Ketika racun tawon masuk ke dalam aliran darah, ia bisa menyerang sel-sel sistem saraf.
Peptida dan enzim racun dapat menghancurkan membran neuron dan mendorongnya ke dalam aliran darah.
Sel-sel yang terluka ini berkomunikasi dengan otak dan membuat kita tahu bahwa kita sedang kesakitan.
Norepinefrin yang dikeluarkan tubuh menghentikan aliran darah ke tempat sengatan, memperpanjang rasa sakit sampai darah dapat terbawa dan mengencerkan racun tawon.
Terakhir, peptida degranulasi sel mast memungkinkan sel yang menghancurkan unsur-unsur racun untuk menyebar ke sel lain.
Penyebaran ini menyebabkan pembengkakan dan kemerahan yang dapat dilihat pada sebagian besar sengatan.
Bahaya racun tawon atau lebah, jika memiliki reaksi terlokalisasi dan tersengat di tangan, maka seluruh lengan akan membengkak.
Meskipun ini bisa menakutkan, umumnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kebanyakan orang tidak memiliki alergi terhadap racun dan akan mengira reaksi sengatan normal sebagai reaksi alergi.
Tapi jika manusia yang disengat tawon memiliki reaksi alergi, walaupun reaksi alergi ini jarang terjadi, sengatan tawon dapat dapat menyebabkan anafilaksis; henti jantung, syok, dan tidak sadar dalam waktu kurang dari 10 menit setelah disengat.(*)
Baca Juga: Virus Corona Bisa Bertahan 9 Jam di Kulit Manusia, Fakta Baru Covid-19
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,allergyfyi.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar