GridHEALTH.id - Newborn jaundice atau biasa disebut bayi kuning, kerap terjadi pada bayi baru lahir yang usianya belum mencapai dua minggu.
Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit kuning pada bayi adalah perubahan warna kuning pada kulit dan mata bayi yang baru lahir.
Penyakit kuning ini terjadi karena darah pada bayi mengandung bilirubin, atau pigmen kuning pada sel darah merah yang berlebih.
Hal ini biasanya terjadi karena hati tidak cukup matang untuk menyingkirkan bilirubin dalam aliran darah.
Gejala yang biasanya timbul pada bayi yang mengalami sakit kuning, seperti : kulit dan bagian putih pada mata menguning, menguningnya telapak tangan atau telapak kaki, urin berwarna kuning gelap padahal seharusnya tidak berwarna, kotoran berwarna pucat padahal seharusnya berwarna kuning atau oranye.
Untuk menyembuhkannya, banyak masyarakat menjemur bayinya, selain manfaat mendapat asupan vitamin D untuk si kecil.
Sebetulnya Jika ditilik dari sisi medis hal itu tak sepenuhnya salah.
Karena memang ada beberapa kasus penyakit kuning yang perlahan sembuh karena terkena sinar matahari.
Namun perlu dicatat, menjemur bayi setiap pagi bukanlah satu-satunya cara untuk mengobati sakit kuning.
Rutinitas ini sebenarnya tidak cukup efektif mengurangi kadar bilirubin, tapi lebih kepada memenuhi asupan vitamin D pada bayi.
Baca Juga: Donald Trump; Tertular Covid-19 Adalah Berkah Dari Tuhan, Bisa Jalani Perawatan Eksperimental
Jika bayi yang berusia 0-6 bulan terkena sinar matahari secara langsung dan untuk waktu lama, hal ini justru akan membuat kulitnya terbakar dan kepanasan.
Pada kebanyakan kasus, penyakit kuning pada bayi baru lahir dapat hilang dengan sendirinya seiring hati bayi yang mulai berkembang.
Selain itu, ketika bayi mulai menyusu pada ibu, ini juga membantu bilirubin keluar dari tubuh.
Pada umumnya, penyakit kuning pada bayi akan hilang dalam 2 hingga 3 minggu.
Ketika si kecil terus diberi ASI, diharapkan bilirubin dapat keluar melalui feses.
Baca Juga: Studi: Pasien Virus Corona Tunjukkan Gejala Sindrom Hiperinflamasi
Jika feses bayi berwarna kecokelatan atau kekuningan, tak usah khawatir.
Itu merupakan feses yang mengandung bilirubin.
Jika tubuh bayi terus menguning, dokter biasanya akan menyarankan fototerapi (filtered sunlight) untuk membantu menyingkirkan kelebihan bilirubin dalam tubuh si kecil.
Fototerapi ini dilakukan dengan cara menyinari tubuh bayi dengan lampu bili-light atau dengan bili-blanket.
Selama proses terapi, bayi akan dibiarkan telanjang supaya seluruh tubuhnya terkena sinar dari fototerapi tersebut.
Kedua matanya pun juga akan ditutupi supaya matanya terlindungi.
Menurut sebuah penelitian yang dimuat di The New England Journal of Medicine tahun 2015, prosedur ini jauh lebih efektif dan minim efek samping untuk mengobati penyakit kuning pada bayi, ketimbang dengan menjemurnya di bawah sinar matahari langsung.(*)
Baca Juga: Tak Bisa Digunakan Bayar Biaya Pasien Corona, BPJS Kesehatan Diminta Selesaikan Klaim Covid-19
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar