GridHEALTH.id - Suhu dingin dan lembab sempat diungkap sebuah studi menjadi faktor penentu virus corona (Covid-19) lebih mudah berkembang.
Salah satu studi yang mengungkap hal ini adalah penelitian yang dilakukan ahli biokimia Chandi Mandal dari Universitas Pusat Rajasthan dan Mahaveer Singh Panwar dari Universitas Hindu Banaras.
Dalam penelitian tersebut, Profesor Mandal menyebutkan bahwa penularan berbagai jenis virus tergantung pada suhu dan kelembapan udara.
"Sementara analisis lebih lanjut diperlukan, jika suhu rendah merupakan faktor risiko untuk Covid-19, maka musim panas dapat mengurangi tingkat penularan dan infeksi," katanya.
Bahkan peneliti lain, Rachel Baker dan Bryan Grenfell di Princeton Environmental Institute juga menyatakan bahwa iklim panas dapat memperlambat lanju penularan virus corona.
Sehingga beberapa orang disarankan untuk sering-sering berjemur guna mendapat vitamin D yang baik bagi tulang dan membunuh berbagai penyakit.
Baca Juga: Penyebab Anak Mudah Terpapar Virus Corona, Orangtua Harus Waspada!
Suhu rata-rata 0-18 derajat Celcius telah menunjukkan peningkatan yang lebih curam dalam kasus Covid-19 baru per hari dan jumlah total kasus yang dikonfirmasi lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara dengan suhu rata-rata yang lebih tinggi.
Menanggapi hal itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kemudian menyarankan masyarakat tidak minum air es di masa pandemi ini.
Baca Juga: Warga Jerman Ketar-ketir, Virus Corona Kembali Berulah Setelah 2 Bulan Tanpa Kasus Baru
Alasannya, menurut Tito, virus ini bisa bertahan sangat kuat di tempat-tempat bersuhu dingin.
"Upayakan hindari betul minuman yang dingin, es-esan. Ingat, virus ini adalah virus berlemak, sifat lemak itu makin kuat di tempat yang dingin, dia akan mengeras. Upayakan hindari minuman dingin, minuman es, dan lain-lain, karena virus ini akan kuat di tempat dingin virus berlemak," kata Tito berulang.
Hal lain menurut Tito bisa mencegah penularan virus corona adalah rajin cuci tangan dengan sabun.
Dia bilang bermacam jenis sabun mengandung bahan kimia berjenis ether yang mampu membunuh lemak virus corona.
"Bisa sabun, deterjen, tapi tak hanya itu, cuci tangan dengan hand sanitizer yang berbasis alkohol, klorin, dan masker juga bisa jadi alat perang nomor 1," ujar Tito.
Baca Juga: Ilmuwan WHO Prediksi, Memakai Masker dan Menjaga Jarak Berlangsung Hingga 2022
Tito juga mengatakan selama pandemi virus corona ini dirinya membuat kebijakan agar pegawai di Kemendagri tidak makan makanan dari luar. Dia meminta seluruh pegawai Kemendagri membawa bekal dari rumah.
"Di Kemendagri saya sudah meminta salah satu kebijakan saya agar makan siang, minuman, bawa masing-masing. Jadi seperti kita sekolah dulu, pakai kotak plastik Tupperware itu bawa roti, atau bawa nasi sayur dan lain-lain dalam tempat yang sama, bawa sendok-garpu masing-masing yang dibawa dari rumah,” jelas Tito.(*)
Baca Juga: Hanya Melakukannya di Rumah, Pasien Covid-19 Ini Ungkap Kunci Sembuh dari Infeksi Virus Corona
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | ncbi,Kompas TV |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar