Sedangkan Greater Access adalah memastikan akses yang lebih luas dan menyeluruh untuk kesehatan jiwa, cakupan kesehatan universal yang dimulai dari masyarakat dan layanan primer.
Ketua Umum PDSKJI DR. Dr. Diah Setia Utami, Sp.KJ, MARS mengatakan, “Sejak ditemukan kasus Covid-19 pertama kali, PDSKJI segera meluncurkan Swaperiksa Web guna mencegah kepanikan massal dalam suasana batin yang mencekam, sekaligus untuk membantu masyarakat dalam menangani perasaan tidak nyaman.”
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Psikolog Klinis Indonesia DR. Indria L. Gamayanti, M.Si, Psikolog menyampaikan, “Tim Satgas IPK Indonesia untuk Penanggulangan COVID-19 telah memberikan layanan penanganan psikologis sejak Maret 2020 hingga sekarang, baik melalui layanan tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan, layanan telekonseling, hingga layanan teks."
Selama masa pandemi, IPK Indonesia melakukan pendataan terkait layanan yang diberikan oleh psikolog klinis sesuai masalah yang dikeluhkan masyarakat dan diagnosis yang diberikan sebagai data konkrit untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa dan langkah penanganan psikologis ke depannya.
Terdapat enam masalah psikologis tertinggi yang ditemukan berdasarkan keluhan dan hasil diagnosis oleh psikolog klinis, yaitu: hambatan terkait dengan masalah belajar, khususnya pada klien anak dan remaja sebesar 27,2%.
Secara umum, masalah psikologis yang secara konsisten banyak ditemukan pada semua kelompok usia adalah keluhan stress umum sebesar 23,9%; keluhan kecemasan sebesar 18,9%; keluhan mood swing (suasana hati yang berubah-ubah) 9,1%.
Baca Juga: Tahap Awal Alzheimer Bisa Diketahui, Ini Dia Aneka Gejalanya
Baca Juga: Nyeri Punggung Ganggu Aktivitas, Ini Tips Untuk Mengatasinya
Lalu adanya gangguan kecemasan 8,8%, dan keluhan somatis 4,7%. Masalah-masalah ini jika tidak segera mendapat penanganan dapat berlanjut menjadi gangguan lebih serius. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | webinar |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar