Sementara itu, kepala dokter di THL Hanna Nohynek menggarisbawahi pentingnya hasil riset ini dengan tujuan pengembangan vaksin.
"Seperti halnya vaksin yang bertujuan untuk menciptakan antibodi yang tahan lama, artinya temuan kekebalan alami bertahan lebih lama dari yang diperkirakan adalah suatu hal menjanjikan," katanya dalam siaran pers.
Sebelumnya, seorang pria berusia 33 tahun sempat dinyatakan menderita Covid-19 pada akhir Maret 2020 lalu.
Tak lama berselang, pria tersebut dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Namun berselang 4,5 bulan kemudian, tepatnya pada 15 Agutus 2020, pria sehat tersebut kembali dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami infeksi ulang virus corona. (*)
Baca Juga: Survei : Warga Pilih Vaksin Covid-19 Merah Putih Produksi Indonesia Dibanding Sinovac Buatan Cina
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar