Menurut dr. Merry keluhan tersebut biasanya disebabkan oleh banyaknya telur dan hormon yang dihasilkan selama menjalani program bayi tabung.
“Ketika pihak perempuan disuntik hormon, terkadang muncul keluhan kembung karena telurnya kan biasanya banyak atau nyeri di perut bagian bawah.
Kadang di beberapa pasien yang hormonnya berlebihan itu juga bisa mengalami sesak dan bahkan ada yang perlu dirawat,” ucap dr. Merry.
2. Kehamilan di luar kandungan
Program bayi tabung juga bisa memicu terjadinya kehamilan di luar kandungan.
Akan tetapi, berbeda dengan kehamilan kembar, kehamilan di luar kandungan justru sudah bisa diprediksi dan diantisipasi oleh dokter.
3. Kehamilan kembar
Hal ini dikatakan sebagai risiko, karena sebagian pasangan tidak menginginkan anak kembar.
“Ada memang beberapa pasien yang kita tanam tujuannya untuk anak kembar, tapi ada juga yang sebenarnya tidak diniatkan untuk anak kembar. Jadi, kadang kala kehamilan kembar pada penanaman satu embrio itu merupakan salah satu risiko yang tidak diinginkan,” ujar dr. Merry.
Terjadinya kehamilan kembar ini pun bisa dibilang di luar kuasa dokter yang menangani.
Sebab, ketika proses sudah dilakukan, dokter tidak dapat mengendalikan pembelahan embrio hanya menjadi satu atau bahkan lebih.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar