“(Sebagian pasangan) kaget sih, karena tidak semua pasangan menginginkan kehamilan kembar. Karena kadang kita tanam satu tapi dia membelahnya menjadi dua di dalam, itu di luar kuasa kita,” sambungnya.
Di luar itu semua, menurut dr. Merry, keluhan-keluhan tersebut jarang sekali terjadi apalagi yang sampai harus dirawat.
Pasalnya, jika menjalani program bayi tabung, kondisi pasien akan terus dikontrol secara teratur.
Dengan begitu, tindakan preventif pun bisa langsung segera dilakukan jika memang risiko-risiko tertentu mulai terlihat.
“Tapi, sedikit sekali yang mengalami keluhan seperti itu, kurang dari 5%. Karena pasien harus kontrol secara teratur. Jadi, ketika kita sudah menangkap ada risiko-risiko terjadi reaksi yang berlebihan karena efek hormon, kita akan segera turunkan dosis," jelas dr. Merry
Bagaimana siap untuk ikut program bayi tabung?(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di nakita.id denga judul;Tak Selalu Berjalan Mulus, Inilah Beberapa Risiko yang Perlu Diwaspadai Jika Anda dan Pasangan Ingin Mencoba Program Bayi Tabung
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar