"Masalah yang berkaitan dengan ini perlu persiapan lapangan, perlu persiapan untuk implementasi, sehingga perlu juga yang berkaitan dengan training," tuturnya.
Jokowi menyebut, training atau pelatihan tersebut bukanlah hal enteng.
"Training membawa vaksin, training menaruh vaksin dalam jumlah yang banyak, karena vaksin-vaksin pun ini harus mendapatkan treatment dan perlakuan yang spesifik," terangnya.
Baca Juga: Tanpa Minum Obat, Ini 5 Cara Ampuh Keluarkan Dahak yang Membandel di Tenggorokan
Kepala Negara Indonesia tersebut menyatkan bahwa setiap vaksin Covid-19 membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda.
"Tiap vaksin beda-beda, mulai dari G42 (Sinopharm) itu beda, dari Sinovac beda, lagi nanti dari AstraZeneca beda lagi nyimpannya di cold storage-nya seperti apa, tidak boleh goncang apa boleh," jelasnya.
Tak tanggung-tanggung, Jokowi meminta agar pelatiahn tersebut harus melibatkan campur tangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar