GridHEALTH.id - Dalam waktu dekat, Indonesia digadang-gadang akan menerima jutaan vaksin Covid-19 dari luar negeri.
Nantinya, vaksin Covid-19 tersebut akan siap disuntikkan pada masyarakat sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Namun sebelum vaksin Covid-19 tersebut hadir di awal November 2020, Presiden Joko Widodo berharap para tenaga medis telah mempersiapkan diri untuk terampil melakukan vaksinasi.
Utamanya, Jokowi berharap agar para tenaga medis nantinya dapat mengetahui cara memperlakuan dan menangani vaksin yang bukan barang gampangan tersebut.
Baca Juga: Libur Panjang 28-30 Oktober, Jokowi: 'Jangan Sampai Berdampak pada Kenaikan Kasus Covid-19'
Untuk itu, dalam rapat terbatas yang diadakan pada Senin (19/10/2020) tadi, Jokowi meminta agar diadakannya pelatihan khusus memperlakukan vaksin Covid-19.
"Masalah yang berkaitan dengan ini perlu persiapan lapangan, perlu persiapan untuk implementasi, sehingga perlu juga yang berkaitan dengan training," tuturnya.
Jokowi menyebut, training atau pelatihan tersebut bukanlah hal enteng.
"Training membawa vaksin, training menaruh vaksin dalam jumlah yang banyak, karena vaksin-vaksin pun ini harus mendapatkan treatment dan perlakuan yang spesifik," terangnya.
Baca Juga: Tanpa Minum Obat, Ini 5 Cara Ampuh Keluarkan Dahak yang Membandel di Tenggorokan
Kepala Negara Indonesia tersebut menyatkan bahwa setiap vaksin Covid-19 membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda.
"Tiap vaksin beda-beda, mulai dari G42 (Sinopharm) itu beda, dari Sinovac beda, lagi nanti dari AstraZeneca beda lagi nyimpannya di cold storage-nya seperti apa, tidak boleh goncang apa boleh," jelasnya.
Tak tanggung-tanggung, Jokowi meminta agar pelatiahn tersebut harus melibatkan campur tangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Saya minta ini dilibatkan WHO, WHO Indonesia agar mereka bisa memberikan training," ucap Jokowi.
Besar harapannya, para tenaga medis di Indonesia semakin terampil dan mengetahu standar memperlakukan vaksin Covid-19. (*)
#hadapicorona
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar