Sementara, Menristek (Menteri Riset dan Teknologi) dan Kepala BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Bambang Brodjonegoro memaparkan bahwa harga vaksin 5 dolar USD atau Rp 73 ribu per satu kali suntik.
Melihat hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela menilai harga vaksin Covid-19 yang dinilai berbeda-beda, dinilai akan membuat masyarakat bingung.
Menurut Mulan, harga dan pembiayaan vaksin yang disampaikan Ketua pelaksana Pemulihan Gugus Tugas Covid-19 Erick Thohir bertolak belakang dengan apa yang dipaparkan oleh Menristek pada rapat kerja di Komisi VII.
Saat itu Menristek memaparkan harga vaksin 5 dolar AS per satu kali suntik, masing-masing direncanakan akan disuntik sebanyak dua kali dan semuanya biayanya ditanggung oleh pemerintah.
Baca Juga: Telat Haid Sering Dialami Para Wanita, Berapa Lama yang Normal?
“Yang jadi pertanyaan saya, apakah vaksin yang dimaksud oleh Pak Erick Thohir dan Bapak Menristek ini sama atau berbeda? Mengapa ada perbedaan harga?"
"Terus kenapa ada pemberitahuan bahwa masyarakat juga harus membayar secara mandiri satu kali suntik vaksin."
"Ini menurut saya cukup meresahkan masyarakat, dan saya berharap apa yang disampaikan oleh Pak Erick itu tidak benar-benar terjadi," ujar Mulan.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar