Untuk di kantornya sendiri diterapkan sistem masuk kerja yang bergiliran antara Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO).
Sehingga dengan demikian perusahaan bisa memangkas kehadiran pekerja dari 100% menjadi 50%.
“Di perusahaan kita untuk usaha yang padat SDM aturan penetapan jaga jarak mau tidak mau harus memangkas kehadiran, dari 100% menjadi maksimal 50%. Sehingga karyawan diatur jadwalnya bergiliran antara WFH dan WFO,” jelas Ajib.
Ia juga menyebutkan dengan memangkas kehadiran ini juga lain halnya dengan usaha yang dari semula memang tidak memerlukan banyak Sumber Daya Manusia di kantor.
Misalnya saja di bidang jasa dan creative design, hal ini menurutnya bisa melakukan pekerjaannya dimana saja sehingga penerapan pemangkasan karyawan tidak terlalu berpengaruh.
Dengan demikian, kehadiran pekerja yang hanya 50% juga tidak mendorong terjadinya keramaian yang tidak diinginkan.
Adapun dalam kantor Hipmi juga tetap menganjurkan untuk menggunakan masker dan menjaga jarak minimal 1,5 meter.(*)
Baca Juga: Kelebihan Protein Hewani Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | CDC,Kontan.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar