GridHEALTH.id - Salah satu negara di Eropa yang sukses memerangi pandemi Covid-19, dan yang dilakukan pemerintahnya menjadi contih dunia, adalah Republik Ceko.
Tidak susah dan rumit apa yang dilakukan Republik Ceko bisa memenangi peperangan dengan virus corona.
Baca Juga: Banyak yang Salah Kaprah Prihal Physical Distancing, Ini yang Benar Menurut Prof Wiku
Pemerintahnya hanya menerapkan kewajiban menggunakan masker pada warganya yang keluar rumah.
Masyarakat Republik Ceko pun mentaatinya.
Selain masker, pemerintahan Perdana Menteri Ceko Andrej Babis bergerak cepat menutup perbatasan dan terapkan lockdown nasional.
Analis data Republik Ceko, Petr Ludwing, merupakan salah satu yang mendesak kewajiban penggunaan masker di pertengahan Maret lalu.
Baca Juga: Studi; Risiko Penyebaran Covid-19 di Pesawat Rendah Bila Semua Penumpang Memakai Masker
Ini jauh-jauh hari bahkan bulan, sebelum otoritas kesehatan atau bahkan WHO merekomendasikan penggunaan masker bagi seluruh masyarakat saat di luar rumah.
Ludwig saat itu baru saja terbang dari New York ke Praha, satu-satunya orang di penerbangan itu yang menutup wajahnya dengan masker adakah dirinya.
Di rumah, ia mencari bukti ilmiah yang mendukung teorinya bahwa masker efektif mencegah penularan virus Corona.
Lalu dibuatlah video YouTube menjelaskan teori tersebut.
Video original berbahasa Ceko menarik lebih dari 600 ribu penonton dari negara yang jumlah penduduknya hanya 10 juta orang.
Lalu video tersebut dibuat versi yang berbahasa Inggris. Video tersebut ditonton lebih dari 5,7 juta kali.
Beberapa hari kemudian, Babis umumkan keharusan menggunakan masker kepada masyarakat Republik Ceko.
Baca Juga: Kemenkes : Sudah Divaksin Tak Ada Jaminan Bisa Terbebas Covid-19
Tapi masker medis hanya terbatas saat itu. Pun WHO tidak merekomendasikan penggunaannya saat itu.
Dihadapkan dengan stok yang terbatas, ribuan warga Ceko membuat sendiri masker mereka dengan mesin jahit dan mendistribusikannya ke mana pun masker diperlukan.
Satu grup relawan membuat peta interaktif untuk membantu penyebaran lebih dari 600 ribu masker.
Perdana Menteri Babis kemudian menyombongkan hal tersebut dengan memberi saran kepada Presiden AS Donald Trump pada 29 Maret lewat Twitter, "coba hadapi virus dengan cara Ceko. Gunakan masker kain, turunkan penyebaran virus sampai 80%...Tuhan berkati Amerika!"
Sebagian besar warga Ceko patuhi aturan tersebut. Wal hasil efektif mengontrol penyebaran virus.
Baca Juga: Satu Lagi Gejala Baru Infeksi Virus Corona Terungkap, Pasien Covid-19 Ini Mendadak Tuli Permanen
Pada 30 Juni, Republik Ceko mencatat tidak ada lagi pasien baru Covid-19, dan di hari yang sama pesta jalanan di Praha diadakan untuk merayakan berakhirnya pandemi.
Baca Juga: Kelebihan Protein Hewani Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Masker bukan bagian dari dress code. Bioskop dibuka, restoran di dalam ruangan kembali dibuka, dan orang-orang sudah diperbolehkan untuk bepergian ke luar negeri.
Nah, ketika pemerintah mengangkat kewajiban menggunakan masker, banyak orang meninggalkan maskernya di rumah.
Baca Juga: Penjelasan Bio Farma Usai Ditanya Bisakah Vaksin Covid-19 Diberikan Secara Gratis
Tapi kondisi itu hanya sementara. Bahkan, menteri kesehatan Ceko mencatat kemenangan negaranya termasuk prematur.
Hal ini karena menurut Dr. Prymula, mereka yang berargumen prihal Covid-19 di negaranya bukan ahli epidemiologi dan virologi.
"Mereka berargumen bahwa, virus ini masih ada tapi sangat ringan," ujarnya.
"Jadi mereka mendorong politikus untuk lewati penanganan yang ketat."
Agustus lalu, dengan jumlah kasus meningkat dan sekolah malah dibuka, epidemiologi top Rastislav Madar, yang juga menjadi koordinaotor penasihat virus Corona pemerintah, mengatakan pemerintah seharusnya terapkan lagi mandat masker yang dipaksa beberapa bulan sebelumnya.
Baca Juga: Demi Penampilan Fisik Seorang Artis Pria Usia 17 Gunakan Sabu, Supaya Kurus!
Namun saat Adam Vojtech, mantan menteri kesehatan sebelumnya mengumumkan masker akan digunakan di ruang tertutup, Babis menolak.
Sehari berikutnya, Voltech menolak peraturan-peaturan baru, sebabkan Madar mengundurkan dirinya.
Ludwig menganggap keputusan Babis merupakan perhitungan politik populis.
"Saat gelombang pertama, pemerintah yakinkan orang-orang inginkan gunakan masker, sehingga mereka mendorongnya.
Baca Juga: Hasil Rapat Terbatas di Istana Prihal Covid-19, 19 Oktober 2020, Menkes Terawan Bikin Kaget Media
"Namun, karena mereka sekarang yakin tidak ada warga yang ingin menggunakan masker, hal itu dilarang."
Kini, mengutip CNN, Republik Ceko kewalahan menghadapi gelombang kedua virus Corona.
Kasus harian negara itu melonjak, dengan lebih dari 11.100 kasus baru tercatat pada hari Jumat.
Selama 17 hari pertama di bulan Oktober, lebih banyak orang meninggal karena Covid-19 di Republik Ceko daripada total jumlah 8 bulan terakhir.
Dokter di Republik Ceko yang hidup di luar negeri telah diminta pulang untuk membantu melawan virus.
Dokter muda dan mahasiswa kedokteran serta orang-orang yang memiliki kemampuan medis, didorong untuk maju hadapi virus ini.
Lebih dari 1000 suster terkualifikasi yang sudah pensiun ditawari pekerjaan lama mereka lagi.
Rumah sakit Na Bulovce memiliki cukup banyak ranjang untuk semua orang.
Namun rumah sakit itu sedang siapkan kondisinya yang terburuk.
Baca Juga: Mengejan Terlalu Kencang saat Buang Air Besar, Bahayakah bagi Ibu Hamil?
"Kami telah memiliki ranjang cadangan yang disiapkan di departemen lain kalau saja kapasitasnya sudah melebihi kemampuan kami menampungnya," ujar Dr. Hana Rohacova.
Dr. Rohacova adalah kepala dokter di klinik penyakit infeksi RS tersebut.
Baca Juga: Telat Haid Sering Dialami Para Wanita, Berapa Lama yang Normal?
Pada minggu ini, pemerintah juga telah siapkan rumah sakit sementara di Praha.
Menteri Kesehatan Ceko Dr. Roman Prymula mengatakan kepada CNN, tempat tidur ekstra akan segera diperlukan di akhir bulan ini.
Kondisi ini sungguh kontras, kurang dari dua bulan yang lalu, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis menyombongkan penanganan Covid-19 di negaranya sebagai yang terbaik di dunia.
Kini mereka diserang habis-habisan oleh virus corona.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayangg di Intisari-online.com, dengan judul; Sukses Besar Tangani Covid-19 dengan Masker Sampai Buat Negara Tetangga Iri, Negara Eropa Ini Justru Kewalahan Hadapi Gelombang Kedua Wabah Covid-19
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar