Para peneliti menjelaskan, teknik yang digunakan adalah penyuntingan gen CRISPR-Cas9, sebuah metode yang baru-baru ini membuat penemunya, Jennifer Doudna dan Emmanuelle Charpentier mendapatkan Hadiah Nobel Kimia.
Metode Feluda juga sudah mendapatkan persetujuan pemerintah. Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan mengatakan pekan lalu, Feluda sudah bisa diluncurkan dalam beberapa pekan ke depan melalui perusahaan Tata Group.
Soal harga pasti tes Feluda memang belum dirilis, tapi media lokal menyebutkan, biayanya ditaksir sekitar 500 rupee atau sekitar Rp 99 ribuan saja, lima kali lebih murah dari biaya tes PCR di New Delhi.
Baca Juga: Waspada Diprank Test Pack, Bisa Bikin Baper, Tidak Ada Pembuahan Dideteksi Hamil
Sementara itu, diketahui hingga saat ini India masih menjadi negara Asia dengan jumlah kasus Covid-19 terbesar, dan merupakan yang kedua di dunia, dengan lebih dari 7,5 juta kasus.
Menurut data terbaru dari Worldometers, Rabu (21/10/2020) sore, tercatat total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi sebanyak 7,651,107 orang.
Dimana dari jumlah tersebut, 115,950 orang dinyatakan meninggal dunia, 6,795,103 orang sudah sembah, dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan.(*)
Baca Juga: Berkah Covid-19, Baru 14 Tahun Remaja Ini Dihadiahi Rp 366 Juta Usai Ikut Meneliti Covid-19
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kontan.co.id,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar