GridHEALTH.id -Beberapa waktu lalu penanganan pandemi virus corona (Covid-19) yang dilakukan pemerintah Swedia mendapat pujian Internasional.
Bagaimana tidak, tanpa memberlakukan lockdown negara Viking tersebut mampu mencatatkan angka kasus Covid-19 yang sedikit.
Alhasil Swedia disebut-sebut sebagai negara paling santai dalam menangani virus corona.
Tak hanya itu, ahli epidemiologi top di negara Nordik itu juga tidak memandang masker sebagai cara efektif, dan bersikeras lockdown penuh tidak akan mencegah kematian di ruang perawatan.
Namun warga Swedia dengan taat selalu melakukan dua hal mendasar, yaitu cuci tangan dan social distancing.
Namun, kini, pendekatan Swedia terhadap penanganan virus corona dinilai gagal.
Melansir Yahoonews, tingkat penularan virus corona di Swedia semakin meningkat, meskipun peningkatannya tidak seperti di negara-negara ekstrim seperti Spanyol, Prancis, Belgia dan Inggris.
Bahkan, Perdana Menteri Swedia sendiri baru-baru ini memohon kepada warga negaranya untuk berhenti memeluk dan mencium teman-teman mereka dan kaum muda agar berhenti berpesta.
Ini merupakan faktor-faktor yang disalahkan atas kenaikan kasus Covid-19 di negara itu menjadi lebih dari 600 per hari. Angka tersebut naik dari sekitar 100 kasus pada akhir musim panas.
Baca Juga: Batal! Tak Ada Vaksinasi Covid-19 pada November 2020, Airlangga Hartarto: 'Ini Hanya Persiapan'
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar