Diberitakan negara yang berukuran lebih besar dari California tetapi dengan hanya 10 juta penduduk, Swedia adalah negara pemberontak yang berubah menjadi eksperimen laboratorium yang diamati secara internasional dalam pengendalian Covid-19.
Pada hari-hari awal pandemi, pemerintah Swedia dikecam karena ceroboh, bahkan oleh Trump - karena menolak penguncian dan tetap membuka hampir semua hal, bisnis, restoran, dan sekolah (kecuali untuk siswa yang berusia lebih dari 15 tahun, yang kelasnya berlangsung online). Tetapi, jumlah kasus infeksi yang rendah membuat Swedia sempat dipuji.
Badan Kesehatan Masyarakat Swedia telah membantah bahwa mereka pernah berusaha mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dengan membiarkan sebagian besar masyarakatnya jatuh sakit (meskipun pernyataan tersebut bertentangan dalam email badan tersebut), tetapi mencoba untuk menyeimbangkan dampak pada rumah sakit dengan kekhawatiran tentang ekonomi.
Baca Juga: 8 Bukti Saat Diabetes Merusak Kesehatan Tubuh Secara Diam-diam
Di luar semua itu, kebijakan yang diterapkan pemerintah Swedia tetap tidak konvensional, termasuk menolak penggunaan masker wajah. Alasannya, masker memberikan keamanan palsu.
Salah satu kelompok vokal peneliti dan profesional kesehatan dan sains Swedia, yang menyebut dirinya Vetenskapsforum (Forum Sains) Covid- 19, mempermasalahkan kebijakan pemerintah Swedia tersebut.
Dalam video berjudul "You Should Be Protected," kelompok itu mengatakan pesan anti-masker pemerintah Swedia, dan gagasan bahwa masker itu sendiri berbahaya karena sangat sulit digunakan dengan benar, telah tertanam dengan begitu dalam. Sehingga pegawai publik, dari guru, dokter mata, perawat, pernah dihina, bahkan dipecat, karena ingin memakai masker.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar