GridHEALTH.- Amerika Serikat (AS) berada di antara salah satu pengekspor darah teratas karena orang Amerika yang miskin menjual plasma darah hingga setara 2 juta Rupiah di tengah pandemi virus corona.
Fakta ini ditunjukkan oleh situs World’s Top Exports yang menyoroti ekspor-ekspor teratas semua negara di dunia.
Situs web tersebut menunjukkan bahwa sekitar 70% plasma global berasal dari AS dan bahwa negara itu menempati peringkat kedua dalam peringkat global sementara Irlandia memimpin sebagai pengekspor darah teratas.
Asal tahu saja, orang-orang miskin di AS menjual darah mereka ke perusahaan perusahaan besar pengolah darah hingga menghasilkan keuntungan besar, sehingga AS menjadi salah satu pengekspor plasma teratas.
"AS tidak akan mengalami booming industri plasma darah jika bukan karena begitu banyak orang yang berpotensi membahayakan kesehatan mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan," tulis Arwa Mahdawi dari surat kabar The Guardian (23/10/2020).
Dia menambahkan bahwa menjual plasma darah tidak legal di negara lain seperti Inggris, tetapi ini adalah praktik yang biasa dilakukan di Amerika Serikat.
Baca Juga: Covid-19 dan Kuku; Pentingnya Menjaga Agar Tetap Pendek dan Bersih
"Di AS, bagaimanapun, Anda dapat menyumbang hingga dua kali seminggu; prosedur biasanya memakan waktu sekitar 90 menit, dan Anda akan mendapatkan antara 600 ribu Rupiah hingga 1 juta Rupiah sekali donor. Lebih tinggi dari upah federal yang hanya 400 ribu Rupiah per jam upah minimum federal, "katanya.
Source | : | The Guardian,The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar